Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Kunci Kesenduan Sang Gadis

 


Kunci Kesenduan Sang Gadis

Penulis : Naira Hilmiyah

Kelas    : 8H

" Heh babu.. Beresin ini semua atau nggak ada jatah makan untuk mu harii ini "

Ujar ibu tiri ku

" Baik bu.. "

"Eh bu.. Bu... Apaan bu.. Lu itu harus panggil gw nyonyah "

Ujar ibu tiri ku sambil menerjang kaki ku

"B-baik nyonyah "

Ujar ku terbata sambil menahan rasa sakit di kaki ku

Dia adalah ibu tiri ku.. Semenjak ibu meninggal ayah menikah lagi dengan seorang janda beranak 1..

Namun ibu sambung ku tidak memperlakukan ku dengan baik melainkan seperti seorang babu namun saat berhadapan dengan ayah ku ibu tiri ku berubah menjadi malaikat tanpa sayap

" Heh babu... Cepet lu pasangin sepatu gw, gw udah telat "

Ujar adik sambung ku

" Tapi anna... Aku juga udah telat "

Ujar ku

" Oh.. Jadi lu udah berani sama gw hah.. Jadi ku gak mau nih pasangin sepatu gw hah "

Ujar anna sambil mendorong ku

" Bukan.. Begitu.. Em.. Baik lah biar aku pasangkan "

" Nah gitu dong dari tadi.. Dasar babu "

Di sekolah

" Elsa.. Kita ke kantin yuk aku lapar nih "

Ujar sahabat ku yang bernama nina

" Maaf nin.. Aku gak ke kantin yah.. "

" Kenapa.. Apa kamu gak di kasih uang lagi? 

Ujar nina dan aku hanya mengangguk

" Yaudah gak papa pake uang ku aja yah "

" Nggak nina aku antar saja yah.. "

" Elsa.. Kenapa sih kamu bisa nyembunyiin masalah mu dengan begitu rapat.. Bahkan aku sampai mengira diri mu sangat lah di manja dan di sayang... Aku sangat bangga dengan diri mu.. Meskipun banyak masalah yang kau hadapi tapi diri mu terus tersenyum tanpa menunjukkan sisi kesenduan mu "

Ujar nina

" Haha... Nina, Nina.. Kamu ini ada ada aja.. Sudah ku kata kan pada mu.. Kesedihan bukan hal yang baik.. Tapi dengan senyuman kita akan merasa jauh lebih baik.. Bukan kah begitu "

Ujar ku dengan senyuman khas ku

" Kau benar Elsa.. Kesedihan bukan hal yang baik... Aku yakin suatu saat nanti kamu akan menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.. Dan semoga ayah mu segera sadar atas perlakukan ibu tiri mu pada mu , el "

" Em.. Semoga saja... Yaudah ayok ke kantin katanya lapar.. Tuh liat perut mu udah demo minta makan , hahah "

Ujar ku dan Nina pun tertawa terbahak bahak

Senja Yang Sendu

 


Senja Yang Sendu

By : Naira Hilmiyah

Kelas : 8H


"Ayah.. Liat deh matahari di sana.. Terlihat sangat indah.. Seperti Rachel memandang ayah. 

Ayah, ayah harus janji sama Rachel kalo ayah bakal sembuh dari penyakit kanker yang ayah derita "

Ujar Rachel sambil menggemgam.. Tangan sang ayah


" Rachel.. Kalo misalnya ayah pergi.. Rachel jangan sedih yah.. Ayah janji akan selalu ngawasin Rachel walau dari jauh.. "


"Ayah.. Ayah jangan ngomong kayak gitu.. Rachel yakin ayah pasti sembuh.. "


" Rachel.. Kalo takdir berkata lain.. Maka relakan ayah pergi untuk memenui ibu di atas sana.. Ayah yakin kalo Rachel itu anak yang kuat dan hebat.. Rachel janji yah sama ayah "


Ujar sang ayah sambil memeluk erat sang anak.. 


"Iya ayah.. Rachel janji akan menjadi anak yang kuat "


"Terima kasih nak "


Ujar sang ayah tanpa melepaskan pelukan nya... 


Tak lama pelukan erat itu melonggar.. 



" Ayah.. Ayah tidur yah.. "


Ujar Rachel sambil menggoyangkan sang ayah 



"Ayah.. Ayah bangun.. Ini Rachel... Ayah.. Bangun.. Hiks hiks "


Rachel berusaha untuk membangun kan sang ayah namun takdir berkata lain.. 


Kini sang ayah sudah meninggalkan sang ayah bersama dengan tergelamnya matahari di sana

Senja Yang Sendu

 


GERIMIS MENGUNDANG"

 

"GERIMIS MENGUNDANG"

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Selubung  awan telah membuta

Menari diatas langit bayangan

Menggantikan simfoni  bersinar kilau...


Burung burung kecil berdesir...

Terbang dengan sayap nya dalam kesunyian

Mencari suaka di tengah bisikan hujan...


Percikan hujan berdansa di kolong awan

Melepaskan dekap dalam peluk anila 

Merendam peliknya semesta...

Ditemani dersik melodi angin

Memandu daksa ku membelai sentuhan dingin...


Deru petir menggelegar memecahkan benalu angan ku

Seolah meruntuhkan nuansa kalbu ku...

Ranting dahan berkelombak diatas tangkai

Mengekang urung dalam hantaran tak terbalas


Curahan hujan..

Dalam helaian hijau

Menghadirkan bayangan di atas butirannya..


Hamparan genteng berbalut basah 

Di balut oleh tarian butiran hujan

Sungguh Anindita dalam setiap rinai nya..


Lapisan lapisan bumi yang dulu  renjana butiran hujan

Kini telah lembab di lumuri gerimis...

Gerimis menari dalam dekap angin

Menghidupkan dunia tampak sejuk


Rumput rumput bersemu

Di atas melodi angin yang bergoyang...

Perhiasan alam tersenyum manis

Dengan paras nya yang gembira...


Sungguh sempurna...

Bagai seni alam yang baru selesai

Setiap tetesannya bagai abhati 

Mengulung asa dalam setiap langkahnya..

D BOOK


Cerpen Bergambar dengan judul D Book
Penulis : Salwa Nur azizah
Kelas : 9D