Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Hujan

Karya    : Shaina Rosidah

Kelas    : 8E
 

Tatapan Terakhir Untukku

Karya : Naira Hilmiyah
Kelas : 8H

 

SANG PELITA

 

SANG PELITA

Karya : Naira hilmiyah
Kelas  : 8H

" Bapa.. Untuk materi ini bisa tolong di jelaskan kembali soal nya aku masih kurang paham "

Ujar seorang siswi bernama Wulan

" Iya.. Boleh kok wulan.. Coba katakan dimana yang Wulan belum mengerti dari materi ini "

Ujar pa budi sambil tersenyum

Dan tak lama kemudian pada budi pun menjelaskan kembali materi yang Wulan kurang paham. 

Di satu sisi

" Hey.. Nak.. Kenapa di jam pelajaran seperti ini kamu malam nongkrong di warung sambil merokok? Kamu tau kan peraturan yang ada di sekolah ini "

Ujar seorang ibu guru yang bernama vica

" M-maaf bu.. Saya lupa.. Saya janji tidak akan mengulangi nya lagi "

Ujar salah satu siswap kelas 9 yang bernama dio

" Yasudah.. Cepat kembali ke kelas dan ikuti semua pembelajaran hari ini "

Ujar bu vica sambil melangkahkan kaki nya

Namun di saat bu vica melangkahkan kakinya

" Cih.. Dasar guru sok asik.. Bisa nya cuman marah marah doang., padahal kan ini rokok, rokok gw.. Duit duit gw.. "

Gunam dio 

Dan tanpa siswa itu sadari bu vica mendengar semua perkataan yang dio lontarkan kepada nya.. Namun bu bisa hanya menarik nafas nya dan membuang nya bersma dengan senyuman manis nya

Di sisi lain

" Heh.. Digo .. Kenapa kamu tidak pernah mengerjakan tugas yang ibu berikan pada mu..? Se tidak suka itu kah kamu sama pelajaran ibu?.. "

Ujar bu isva

" Bukan begitu bu.. '

Ujar digo

" Lantas apa hah.. Ibu gak mau tau kamu berdiri di depan sana sampai jam pelajaran ibu selesai "

Ujar bu isva

Dan pada akhirnya digo berdiri di depan kelas hingga pelajaran ibu isva selsai

Tegas.. Ya itu adalah sikap tegas.. Mungkin sebagai siswa dan siswi menggap hal itu adalah sikap begis { pemarah}.. Sombong dan sebagainya.. Namun jika kalian tau.. Itu adalah sikap tegas.. Agar kita jerah untuk melakukan  kesalahan itu lagi. 

Aku tau pasti itu sangat menyakitkan.. 

Guru yang selama ini selalu menjadi pelita dalam kehidupan. 

Mereka mengajar kita ilmu yang sangat berguna... Dengan kesabaran nya mereka mengajarkan kami dengan begitu sabar dan ikhlas.. Kami yang selalu membuat kalian marah.. Dan tak jarang kami membuat kalian sakit hati.. Tapi berbeda dengan ibu bapa gru yang selalu tersenyum di saat para siswa dan siswi menghina atau menjelek ² kan kalian.. 

Aku sangat salut akan guru guru yang hebat.. Yang selalu membimbing kami.. Dengan begitu ikhlas.. 

Meskipun cara mengajar nya berbeda.. Tapi aku yakin semua ibu  bapa guru ingin sekali kita menjadi anak yang baik dan berguna di masa depan..kelak...

Rintikan Sendu


 Rintikan Sendu

Karya    : Naira Hilmiyah

Kelas    : 8H

Rintikan Sendu



 Rintikan Sendu

Karya    : Naira Hilmiyah

Kelas    : 8H


"Ibu.. Rima juga mau kayak temen temen Rima.. Ibu cari kerja lain ke jangan mulung doang biar Rima bisa punya motor "

Bentak Rima pada sang ibu sang baru pulang memulung

" Rima... Ibu kan sudah tua na.. Hanya ini pekerjaan yang bisa ibu kerjakan.. "

Ujar sang ibu dengan sendu

" Halah.. Udah lah bu... Mendingan sekarang ibu pergi mulung lagi biar aku bisa cepet cepet punya motor.. Rima malu bu.. "

Ujar Rima sambil pergi ke luar rumah

" Rima kamu mau kemana ini sedang hujan rim.. "

" Apaan. Sih bu.. Terserah rima dong mau kemana juga.. "

Ujar Rima sambil melangkah kan kaki nya. 

Kini mentari sudah berganti lunar

Dan kini rima sedang berjalan untuk pulang ke rumah nya dalam ke adaan hujan, 

Namun saat di tengah ber jalan rima melihat segerombolan orang yang sedang merempung korban kecelakaan

Karna penasaran rima pun menghampiri nya

" Ada apa ini.. "

Ujar Rima

" Ini neng ada seorang ibu ibu pemulung ke tabrak  dan langsung tewas di tempat "

Ujar salah satu ibu ²

"I-ibu.. "

Ujar rima terbata bata saat melihat orang yang terbaring tak bernyawa itu adalah ibu nya

"Ibu... Hiks hiks.. Ibu kenapa ninggalin rima.. "

Tangis rima

Dan tiba tiba pandangan nya beralih ke tangan kanan nya yang terdapat sebuah kotak

Dan ternyata isi dari kotak itu adalah  sebuah kunci motor

Dan sebuah surat

[ Nak.. Besok adalah hari ulang tahun mu yang ke 17 tahun.. Dan ini ibu sudah siap kan sebuah sepedah motor untuk mu.. Walaupun itu bekas tapi ibu harap kamu menyukai nya saat sepedah motor itu sampai di depan rumah.. Maaf kan ibu karna ibu tidak bisa jadi ibu yang terbaik untuk mu .. Selamat ulang tahun anak ku rima...maaf ibu sudah tidak bisa berada di samping mu lagi 

Ibu harap kamu bisa jadi seorang yang berguna di masa depan.. 

Ibu akan selalu berada di dekat mu.. 

Walau tak terlihat. 

By : ibu mu yang kau benci 

Setelah membaca surat itu rima langsung menangis se jadi jadi nya dalam rintikan hujan yang lebat 

" Ibu.. Maafin Rima bu...rima belum bisa jadi anak yang baik sn berbakti pada ibu..maaf rima belum bisa bahagia in ibu...rima janji akan menjadi seorang yang ibu impikan..Hiks hiks.. Terima kasih atas semua nya bu "

Tangis rima sambil memeluk jasad sang ibu bersama dengan rintikan hujan yang lebat