Mading Digital

NESAMA

Untuk Keluarga

Untuk Keluarga



Karya: Dhia Silmi Atiyah
Kelas: 8E

Rumah berantakan, pecahan piring berserakan di lantai, suara bentakan memenuhi udara.

Ayah... Ibu... mengapa kalian harus berpisah? apakah kalian tidak saling mencintai lagi? ataukah kalian memang sudah tidak menginginkan anak ini?
sejak hari itu, kalian meninggalkan luka yang dalam di hatiku.

"Aku nggak tahan lagi hidup denganmu! kita cerai saja!"
Teriak ibu, suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca.

Ayah membalas dengan nada yang sama, penuh amarah.

"Baik! kita cerai saja! dan jangan harap aku membawa anak bodoh ini!"
Lalu, ia pergi tanpa menoleh lagi.

Hatiku hancur. seharusnya, di usiaku yang masih remaja, aku mendapatkan kasih sayang, bukan makian. Jika memang aku yang menghancurkan rumah tangga kalian, aku minta maaf. Aku ikhlas jika harus menghilang dari dunia ini.

Ayah... terkadang aku iri melihat anak-anak lain yang punya sosok ayah sebagai panutan dalam hidupnya.
Ibu... aku juga iri melihat anak-anak lain yang memiliki ibu penuh kasih sayang. Sedangkan aku? hanya hidup sendiri di jalanan, tanpa siapa-siapa.

Ayah... Ibu... sungguh, aku sangat mencintai kalian. Tapi mengapa kalian membenciku? mengapa kalian tega menyebutku "anak bodoh"? tidakkah kalian sadar bahwa kata-kata sekecil itu telah menggores hatiku dan meninggalkan trauma dalam hidupku?.

Saat anak-anak lain tertidur dengan elusan lembut di kepala dan kecupan di kening dari orang tua mereka, aku hanya bisa memeluk diriku sendiri di trotoar yang dingin. Saat mereka tertawa bahagia bersama keluarga, aku hanya bisa menangis dalam kesepian.

Aku selalu berharap memiliki keluarga yang harmonis dan bahagia. Tapi harapan itu kini terkubur dalam-dalam, karena aku tahu, itu tidak akan pernah menjadi kenyataan.

0 Komentar:

Posting Komentar