Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Luka yang Terpendam

 Luka yang Terpendam 

Karya    : Anisya Rahmadani
Kelas    : 8H   

    siang berganti dengan malam yang gelap gulita. Disaat aku ingin menutupkan mata untuk istirahat sejenak. Entah kenapa, bayang-bayang di masa lalu itu, sering kali terus menghantui diriku.

   Aku tak sanggup untuk menceritakan itu semua. Maka dari itu, aku hanya bisa memendam semuanya. Karena, aku mengerti tidak semua orang harus tahu akan kisah dari hidup kita. Bukan karena aku sudah tidak mempercayai orang terdekatku. Namun, jika aku membicarakan itu semua. Rasanya sudah tidak ada tenaga lagi.

   Hari demi hari telah aku lewati. Banyak orang yang menanyakan, mengapa aku bisa menjadi seperti ini? Namun, biarlah cukup aku yang mengetahui itu semua. Izinkan aku menyembuhkan luka ku terlebih dahulu, dan beri waktu untuk mengobatinya.

Gadis Pecinta Hujan

 Gadis Pecinta Hujan

By : Naira Hilmiyah 9G 

"Siapa gadis cantik itu?"

Monolog seorang pria tampan yang bernama, Alfaro.

Pria itu terus menatap gadis cantik yang tengah menari-nari di tengah hujan deras, di sebuah taman pada sore hari.

"Hai!! Bolehkah aku berkenalan denganmu?"

Lydra tersentak kaget, saat Alfaro mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan lydra, gadis yang tengah menari-nari di bawah hujan yang deras.

"A-apa maksudmu?"

"Eum, maafkan aku karna sudah mengganggu dirimu yang tengah menari-nari disini"

"No problem "

"Btw, perkenalan nama aku Alfaro, kamu?"

"Lydra, lebih baik kita duduk di bangku yang ada di sana "

Ujar lydra. Yang pada akhirnya mereka berdua duduk di sebuah kursi yang ada di taman.

"Kalo boleh tau, kenapa kamu menari-nari di bawah hujan deras seperti ini sendirian?"

Lydra mengerutkan keningnya.

"Lantas, apa yang kamu lakukan saat ini?"

"Aku sengaja hujan - hujanan seperti ini demi bertemu dengan mu"

Lydra menundukkan kepalanya. Tak terasa air matanya menetes dengan sendirinya.

"Hey!!! Mengapa kamu menangis?"

"Aku ga papa, aku menari - nari seperti ini, karena , aku sangat mencintai hujan, bisa di bilang aku adalah gadis Pecinta hujan. Dengan adanya hujan yang deras seperti ini aku bisa melampiaskan semua emosiku. Selain itu aku juga bisa menghilangkan beban yang ada di dalam pikiranku ini. Walau hanya sekejap."

" Lydra,kamu benar-benar gadis yang tangguh! Aku salut padamu,kamu benar kamu adalah gadis Pecinta hujan yang begitu manis. Semangat terus yah lydra, ada aku di sini yang siap mendengarkan semua keluh kesahmu, bersabar lah lydra ingat lah satu hal jika sudah ada badai maka akan terbitlah  pelangi ."

Lembaran Baru

 Lembaran Baru

By:Naira Hilmiyah 9G 

Di sebuah sekolah SMA,semua siswa tertuju pada seorang gadis cantik berkulit putih,dengan rambut pendek sebahu dan bola mata nya yang berwarna biru,gadis cantik itu bernama Aliana ayunisari prima.Gadis itu berjalan menuju kelasnya dengan semua mata tertuju pada nya

"Apakah dia Aliana?"

"Aku rasa begitu,eh tapi bukanya nya Aliana sudah tiada?"

Terdengar para siswa berbisik tentang aliana

"Alia!! Apakah kamu Aliana?"

Tanya Vanaya sambil menggenggam kedua tangan Aliana yang merupakan sahabat sejati nya

"Kamu benar sahabat ku,aku adalah Aliana ayunisari prima ,dan aku datang ke sini untuk membuka lembaran baru bukan untuk mencari sebuah konflik "

Aliana tersenyum sambil menatap Vanaya dengan begitu damai

"Aliana,aku benar benar tidak menyangka kamu akan kembali dengan pola pikir yang jauh lebih baik dari sebelum,lantas apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

"Menghapus semua kejadian kelam yang pernah aku buat di sekolah ini"

Skip 

Bel istirahat sekolah berbunyi,Aliana pun berjalan menuju salah satu kelas 10,untuk menemui seseorang.

"Milia!! Kemari lah!"

"A-aliana,m-maaf kan aku,aku janji akan mematuhi semua keinginan kamu "

 Ujar milia dengan gugup 

"Hey!! Ada apa dengan diri mu milia?aku ke sini ingin meminta maaf kepada mu karna dulu aku sering membully diri mu,apakah kamu berkenan untuk memaafkan semua kesalahanku?"

"I-iya aku sudah memaafkan mu kak Aliana"

"Benarkah?kalo begitu mau kah kamu berteman dengan ku?

"Tentu."

Hari"  berlalu dengan baik,sampai pada suatu hari tepat nya di hari Rabu,geng devill datang melabrak Aliana yang tengah makan bersama Vanaya dan milia.

"Heh! Aliana,berani berani nya loh ambil bahan bully kita!!"

Ujar ketua geng devill yang bernama sella

Apa maksud mu ? Dan siapa orang yang kamu maksud?"

"Pake nanya!! Ya si Milla lah,orang dia salah satu siswa yang sering gw bully "

" Terus menurut lo,Lo keren kayak gitu? Engga Lo ga keren sama sekali,Lo itu payah!!"

Satu tamparan berhasil Aliana hindari, dan dengan sigap Aliana mencengkram kuat kedua tangan sella

" Inget yah sella,meski pun dulu aku pernah membully banyak siswa di sini termasuk millia,tapi kini aku sadar bahwa perbuatan ini benar benar salah,dan mulai dari sekarang kamu harus ubah kebiasaan buruk kamu, bergabung lah dengan semua orang sella,buka lembaran baru dengan begitu indah,jadi lah seorang penyair yang berbakat,meski terasa berat.

KEMAHIRAN MURNI INDONESIA

 KEMAHIRAN MURNI INDONESIA 

by: Naira Hilmiyah 9G 


" Satu.. Dua ... Tiga.. "

Ujar sang pelatih

Yang kini sedang melatih anak anak penerus bangsa yang kini tengah  memandu ilmu bela diri

" Gimana kalian udah bisa? 

Ujar sang pelatih yang bernama pa ade

" Insya Allah pa "

Sontak anak anak hebat dengan penuh semangat dalam raga nya

Tak lama kemudian

" Mari kita coba ilmu bela diri tahap berikutnya? Bagaimana apakah kalian sudah siap

Wahai penerus bangsa ?"

Ujar sang pelatih dengan semangat nya begitu pun dengan anak " yang bersorak gembira 

" Siap pa!!! "

Sorak anak anak dengan penuh kebahagiaan

Di saat mereka sedang memandu 

Tiba tiba ada salah satu anak laki laki yang mengalami cedera di bagian kaki nya

"Aww.. Sakit "

Ujar anak laki laki itu yang  bernama ehsan 

"Ehsan.. Kenapa.. "

Ujar pa ade dengan penuh khawatiran

" Beni.. Menendang kaki ehsan.. Saat ehsan belum siap untuk melakukan pengetesan "

"Beni.. Mengapa beni melakukan hal itu "

Ujar pa ade

" Yah.. Karna beni gak suka sama ehsan pa... Dia itu sok jago.. Padahal kan dia masih baru di sini.. Gak kayak beni yang udah 2 tahun lebih berada di sini "

Ujar beni yang sontak membuat pa ade terkejut

" Beni.... Baik buruk nya sikap ehsan di mata beni.. Beni tidak seharusnya melakukan hal ini.. Bapa tidak pernah mengajar kan kalian melakuantindakan gegabah seperti ini.. 

Beni minta maaf yah sama ehsan.. Ehsan juga minta maaf yah sama beni.. Kalian harus ingat kalian ini adalah pemuda pemudi penerus bangsa Indonesia.. Negara yang memiliki banyak suku dan budaya.. Jadi kita harus tetap bersatu seperti makna dari binekatunggal ika "

Ujar pa ade... Yang membuat beni dan ehsan berjabatan tangan

Tak lupa dengan senyuman yang terukir di wajah mereka berdua

" Maafkan aku yah ehsan "

"Maaf kan ehsan juga yah beni "

Ujar ehsan dan beni sambil berpelukan yang membuat semua orang di sana tersenyum bahagia.

Ayahku Tersayang

 Ayahku Tersayang 

Karya : Anisya Rahmadani

Kelas : 8H

"nak..maaf yaa ayah belum bisa ngasih apa yang kamu mau" ujar ayah sambil mengusap rambut aca

"iii ayah ko bilang gitu, gapapa ayahh, selagi ayah masih ada disamping aca, itu udah berarti banget buat aca" jawab aca dengan senang

"iyaa makasi ya aca selalu ngertiin ayah, insyaallah kalo ada ayah langsung beliin" 

"tenang aja yah, jangan terburu-buru lagian aca ga terlalu membutuhkan itu" briyan pun tersenyum

"iya, tapi ayah akan ngusahain itu semua buat aca"

"iyaa makasii ya ayahh, ayah udah ngusahain apapun demi aca, padahal ayah lagi gapunya juga ayah suka ngusahain terus, aca sayang banget sama ayah, ayah jangan ninggalin aca yaa.." sahut aca dengan mata berkaca-kaca

"iyaa sayang nya ayah, udahh jangan nangis lagian itu semua udah jadi kewajiban ayah buat aca, apalagi aca bagi ayah adalah harta paling berharga daripada apapun, jadi aca harus bisa ngedapatin apa yang aca mau" ucap ayah sambil menghapus air mata aca yg mulai menetes

"iyaa ayah, ayah jangan ninggalin aca ya"

"iyaa princess nya ayah, udah dong nangisnya nanti cantiknya ilang loh" ledek ayah dengan tertawa

"iii ayah mahh" sahut aca ikut tertawa juga

kemudian briyan memeluk sang anak dengan penuh kasih sayang dan aca pun membalasnya

"tetaplah disisiku ayahku tersayang"