Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Bunga-bunga Indah

Bunga-bunga indah ini karya siswa/siswi kelas 9 dalam mata pelajaran prakarya dibawah bimbingan Ibu Nurlaelasari, S.Pd

 

Kreatifitas Kelas 9


 Kumpulan tugas-tugas PPKN dengan materi Kedaulatan NKRI dari kelas 9 yang dikemas sedemikian rupa, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa, tentu saja semua ini terwujud berkat bimbingan gurunya yang luar biasa yaitu Ibu Nurlaelasari, S.Pd.

TAK BISA DI UCAPKAN

 TAK BISA DI UCAPKAN

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Derai mata tak terucap

Mataku  menangis dalam heningnya malam

Jiwa lelah telah berganti

Tanpa pernah hatiku di mengerti


Kemana harus ku pergi?

Tak kuasa ku menahan

Tetesan ini mengalir membasuh pipi

Menahan raga yang sudah melelapkan diri

Dalam irama angin yang berlari lari...


Sadarkah diriku ini?

Mengapa hatiku di Hujam tajamnya duri

Oleh orang tak tau diri

Sadarkah cemoohan mu?

Sungguh hatiku terkikis

Dalam lantunnan nada bengis mu...


Hati ini tak bisa terucap

Tentang kau yang sesal dan pahit

Biarkan angin itu mendesis

Menatap iba dalam tawa mereka...

KENA BALASANNYA

 KENA BALASANNYA

Karya : Delfan

Kelas : 9C


Disuatu hari aku berjalan-jalan ke hutan bersama kakaku kita berdua terus berjalan dan ditengah perjalanan kita mendengar ada yang meminta tolong. Kami pun berlari menuju suara itu. Akhirnya kami sampai ditempat yang meminta tolong. Ternyata, yang meminta tolong itu buaya ketiban pohon kepalanya. 

"Toloooooooong Akuuuuu", kata buaya itu kepada kita. 

" Tapi kalau kita menolong nya pasti kita dimakan oleh buaya itu , Tapi kalau engga ditolong kasian. Bagaimana nih kak?", kata aku. 

" Kakak juga bingung nih kita harus bagaimana? ", kata kakaku. 

" Haha, kakak punya ide bagaimana kalau kita buat perjanjian aja kepada buaya itu",  lanjut kakaku. 

"Perjanjian apa itu kak?",

" Jadi syaratnya kalau kita sudah membantu nya buaya itu tidak boleh makan kita ", kata kakaku. 

Cepaaaaat toloooooooong Akuuuuu 

"Oke aku akan menolongmu tapi dengan satu syarat ", kakak ku dengan tegas.

" Apa syaratnya, ayo katakan ", kata buaya itu. 

" Setelah aku menolong kamu, kamu tidak boleh makan kita berdua ", kata kakaku. 

" Oke saya janji tidak akan memakan kalian berdua ", kata buaya itu. 

Apakah buaya itu akan menepati janji nya atau tidak. 

"Hmm, aku tidak boleh menyia²kan makan ku ini. Aku harus memakan mereka berdua ", kata buaya itu. 

Akhirnya buaya itu bebas, dari tertibanya pohon itu Dan beberapa menit kemudian ia langsung mengigitku. 

Toloooooooong Akuuuuu kak

Kakaku juga sama tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena kakaku juga sama dikelilingi oleh buaya lain. 

" Sebelum kalian memakan kita berdua, izinkan kita meminta satu hal kepada kalian semua sebagai permintaan kita yang terakhir kalinya", kata kakaku. 

" Apa permintaan kalian ayo cepat aku sudah lapar ingin memakan kalian ", kata salah satu buaya itu. 

" Jadi begini aku ingin menanyakan kepada siapapun apakah  perbuatan kita benar/ baik untuk dilakukan atau tidak/salah", kata kakaku. 

Buaya itu menuruti semua perkataanku. Dan kemudian kita berjalan menusuri hutan itu untuk mencari  siapa yang mau kita tanya. 

Dan ditengah perjalanan aku melihat ada sungai. 

" Kak, kita tanya aja pada sungai itu ", kata aku. 

" Iya ,ayo kita kesungai itu", kata kakaku. 

Aku dan kakaku menceritakan kepada sungai itu semua yang kita terjadi. Bagaimana apakah perbuatan buaya itu benar/baik atau tidak/salah.

Sungai itu menjawab:

 " Menurutku  itu wajar, karena manusia juga selalu buang sampah kesungai sampai-sampai kita tercemar, kita jadi kotor , bau, semua hewan tidak mau minum aku lagi",. 

Kita melangkahkan kaki lagi  . Disitu ada pohon buah apel dan pohon duku. 

Dan kami pun menceritakannya kembali tentang yang terjadi itu. Bagaimana apakah perbuatan buaya itu benar/baik atau tidak/ salah. 

Pohon itu menjawabnya secara bersamaan:

" Wajar saja mungkin dia lapar. Karena manusia juga selalu menebang pohon sembarangan banyak teman teman kami juga ditebang oleh manusia walaupun mereka buahnya banyak. 

" Kamu sekarang aku makan karena aku sudah lapar ", kata buaya itu. 

" Tunggu dulu beri kami satu kesempatan lagi", kata kakaku. 

" Oke, kalau begitu ",. 

Kita sudah mulai lelah mencari siapa lagi yang kita  tanya lagi. Dan disitu kami melihat kancil dan kami menceritakannya kembali kejadian itu. Bagaimana apakah perbuatan buaya itu benar/baik atau salah/tidak.

" Semoga kancil memihak pada kita ", kata kakaku. 

" Iya, kak semoga karena ini kesempatan terakhir kita",. 

"Amiiin",. 

Kancil pun menjawab:

" Aku belum mengerti nih, bolehkah kalian mengulang adegannya kembali ",. 

" Mengapa kita harus mengulanginya kembali ", kata buaya itu. 

" Siapa tau aku memihakmu buaya ",. Kata kancil. 

Kita mengulang kembali adegan itu lagi. Dan buaya itu kepalanya  tertiban pohon lagi. 

Dan kancil berkata kepada kita :

" Ayoo kita harus kabuur ",. 

Kita pun kabur mengikuti kancil  . 

" Hey, kalian mau kemana  tolongi aku dulu ", kata buaya itu dengan suara kencang. 

" Minta tolong tuh kepada teman ²mu itu ", kata aku sambil lari. 

" Terimakasih yah kancil sudah menolongku ", kata kita berdua.

" Sama sama lain kali kalau mau menolong orang liat liat dulu orangnya bagaimana yah", kata kancil. 

" Iya, terimakasih nasehatnya kami pergi dulu bey ", kata kita berdua.

Pesan dari cerita:

Janganlah kita ingkar janji kepada siapa saja karena orang ingkar janji adalah teman setan. Banyak pesan dari cerita ini jangan lupa  kalian tulis dicommet pesan yang lainnya dari cerita ini .sebagai tanda kalau kalian sudah baca cerpen ini.

Bukan kasdu ku

  Bukan kasdu ku

Karya : Naira Hilmiyah

Kelas : 8H


" Mana anak sialan itu.. Apakah dia sudah pulang "

Ujar kakak tiri ku

"Belum.. Dia belum pulang.. Lagian ngapain sih nyariin anak siakan ke dia.. Kek gak punya kerjaan lain aja "

Ujar ibu mahen.. Kakak tiri dari Akeera

" Tuh.. Anak sialan dah pulang.. Dari mana aja loh hah.. Dasar anak sialan gak punya otak.. Udah 2 bulan kamu gak pulang.. Habis dari mana aja.. Mana baju ke anak pank lagi.. "

Ujar mahen kakak tiri ku

" Bukan urusan kalian.. "

Jawab ku ketus

"Akera.. Jaga ucapan mu.. Dia itu kakak kamu.. "Bentak papa ku 

"Liat tuh si mahen abang kamu.. Dia baik.. Gak kayak kamu pembangkang.. Bisa nya cuman malu maluin keluarga aja... Anak gak guna "

Sambung papa ku

Tanpa menjawab perkataan papa aku langsung melangkah kan kaki ku meninggalkan rumah ini.. 

Namun saat aku sedang melangkahkan kaki ku.. 

Papa ku berteriak

" Anak sialan.. Mau kemana lagi kamu hah.. Dasar An*ing "

Teriak nya kepada ku

Tanpa menoleh sedikit pun.. Aku berkata

"Kalian tau gak.. Kata singkat dari banyak bicara? 

Kenapa diam? Kalian gak tau? 

BACOT"

Teriak ku sambil meninggal rumah ku sambil berlari aku menangis sejadi jadi nya.. 

Tanpa ku sadari sebuah mobil melaju dengan begitu cepat ke arah ku dan

*brug  

Pandangan ku mulai kabur dan di sana aku tak ingat apa apa lagi.. 

" Dok.. Gimana keadaan anak saya "

Ujar papa ku yang bernama Rio

" Maaf pa.. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin.. Namun tak Dir berkata lain.. Anak anda telah meninggal dunia.. Dan beliau menitip kan surat ini.. Untuk anda.. Sebelum ia menutup mata "

Ujar dokter itu sambil berlalu. 

Melihat ke pergi an sang dokter.. Rio pun langsung membuka surat tersebut

Bak di sambar petir.. Rio langsung berlari menghampiri jasad sang anak.. Yang tertutup oleh kain putih

" Akera.. Bangun nak.. Maafin papa.. Gara-gara papa kamu kayak gini.. Papa gak bermaksud buat mengabaikan kamu.. Maaf.. Maaf hiks hiks"

Tangis Rio sambil memeluk jasad sang putri

" Sudah mas.. Akera sudah tenang di Sana.. "

Ujar Ningsih istri ke dua dari Rio setelah ibu dari akera meninggal dunia

" Diam.. Dan baca ini '

Ujar Rio sambil memberikan sebuah surat peninggalan dari akera

{ ayah.. Maafin akera.. Akera gak bermaksud buat ayah malu.. Akera begini juga gara gara papa.. Kalo bukan karna papa mengabaikan akera akera juga gak bakalan kayak gini.. 

Akera lakuin ini supaya dapet perhatian dari papa.. Tapi akera salah.. Maaf.. Semoga papa bahagia bersama keluarga baru papa.. Terima kasih untuk 15 tahun nya papa.. 

Akera sayang papa }

Begitu lah isi surat dari akera

"M-mas.. Maaf.. Gara gara aku.. Kamu dan akera berpisah., maaf.. andai saja aku tidak hadir di keluarga kamu.. Mungkin ini semua tidak akan terjadi"

Ujar Ningsih dengan air mata yang membasahi pipi nya

"Sudah lah Ningsih jangan menyalahkan diri sendiri.. Akera sudah tenang di sana.. Dan kamu mahen.. Minta maaf lah pada akera "

"Baik papa.. Akera.. Maafin kakak yah.. Aku salah.. Seharusnya kamu mendapatkan kasih sayang yang lebih dari papa.. Bukan aku.. Aku hanya perusak kebahagian kamu.. Aku minta maaf... Semoga kamu tengah di sana yah akera"

Ujar mahen sambil mengenggam erat jemari keara 

Tanpa kalian sadari jasad akera tersenyum dengan air mata yang memnetes di sudut mata nya

BADAI KELABU

BADAI KELABU

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Merintih butiran debu

Dalam doa yang tak terucap

Melandai rindu menanti mu

Dalam sanjung hatiku menunggu...


Semua bagaikan badai di tengah soraknya angin

Memecah angan dalam sunyi yang merasuki

Ku melantunkan jejak kepada tanah

Berharap kau tahu

ku telah melepaskan mu dari belenggu jiwaku...


Kepada alam ku berpesan  

Dalam hati yang sudah mengelebu

Tak jelas ku harus mencarimu

Biarlah angan yang menantimu...


Dalam seruan badai

Ku sampaikan sudah membebaskan mu dari tangan harapanku

Biarlah, biarlah ku idamkan kau dalam setiap helai mimpi...

Roleplay "The Snow Queen"


 Roleplay "The Snow Queen" karya siswi-siswi hebat yang terdiri dari Kamilah, Syaira, Wulan, Refi, Ima dan Sari. Kreatifitas yang luar biasa dalam rangka memenuhi tugas bahasa Inggris dari Bapak Rizmal Banyu, S.Pd., Sehingga beliau sebagai gurunya bangga dan ingin di pajang di mading digital Nesama.