Mading Digital

NESAMA

PANAH

 PANAH

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Panah,tak lagi bercakap pada ulat

Tentang ia yang berlumur darah

Tentang,,darah yang tak lagi abadi

Tanpa partitur

Membasahi kain tak bersalah


Keelokan tajamnya 

Kini tak lagi terdengar

Hanya semerbak darah saja 

Yang menetes butiran per butiran

Yang 10 jumlahnya 

Tak terhingga..


Ia melirikku dalam tatapan terkampar 

Memandang matanya, seakan cakrawala pun pecah dalam rintik air tak  terjawab

Kauu,,kauu mengubur bayanganku

Dengan sebuah cangkul tak berdosa..


Lihattlahh,, percikan darah ku larii

Ke selang selang rumputt

Ia bersembunyi dari genggaman kejii 


Kauu,kauu yang menghabisi nyawaku

Dengan jemari lentikmu,,yang tak kembali elok

Kau sentuh darah abadiku

Tanpa jejak rasa penyesalan


Wahaii kauu panahh..

Kenapa kau tega, melumuri kain tak berdosa 

Sungguh derana hatiku,panah

Melihat daksaku tertinggal dalam lorong tanahh...

0 Komentar:

Posting Komentar