Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Manipulasi Sang Juragan

 Manipulasi Sang Juragan 


By Naira Hilmiyah 9G


Di sebuah perkebunan kelapa sawit yang sangat luas, terdapat tiga buruh yang bekerja di sana.

Dan saat ini adalah hari di mana  mereka mendapatkan gajih dari juragan kelapa sawit.

Asep  : "bang, ini kan udh waktunya kita gajian, gimana kalo kita minta ke juragan sekarang?"

Rio & Rama  : "iya hayu."

(Datang menghampiri juragan nunu. )

Rama: "juragan, kita mau minta gaji kita bulan ini."

Rio :"iya juragan kita butuh buat makan."

Asep :"saya juga butuh banget juragan buat biaya pengobatan ibu saya."

Juragan nunu  : "HAHAHAH!!! apa gaji? Kerja dulu yang bener!!" 

Rio :"tapi juragan udah 3 bulan gaji kita gak di bayar"

Juragan : "kenapa gak suka? kalo nggak silahkan pergi!!"

(Sambil berlalu.)

Irazan:" aduh gimana ini!! mana beras di rumah abis, listrik abis, semua abis!!" 

(Meremas topi kain milik nya.)

Tak lama datang lah seorang penjual jamu yang bernama mbok asri.

Mbak asri : jamu.... Jamunya bapa ibu.."

 Mbok asri        : bapa bapa,mau beli jamu nya

Asep : "boro boro mau beli jamu mbak,buat makan aja gak bisa."

Mbak asri :"lah kok bisa?"

Rama :"itu tuh si juragan gak bayar gaji kami udah 3 bulan"

Istri juragan ( Ratna ): "eh eh eh apa apaan ini? ngapain ngomongin suami saya hah!!!"

Rio :" aduh maaf Bu juragan."

Istri juragan :" udah udah sana kalian kerja!!! malah enak enakan di sini."

(Semua kembali bekerja)

Mbok asri : "Bu juragan, ibu gak kasihan sama mereka, seharusnya ibu bayar dong gaji mereka kasih keluarga nya."

Istri juragan: "ya terserah saya dong!!!"

Mbok asri  : "dasar sinting!!!"

Tina  :" eh mbak, beli jamu nya dong."

Wawa  :"saya juga."

Mbok asri :" siap Bu."

Wawa  : "ini lagi ngapain kok kayak nya lagi ribut?"

Mbok asri : "itu tuh si Ratna  istri nya si juragan, malah ngebela suaminya yang salah."

Tina : "emang kenapa Bu?"

Mbok asri  : "itu loh masa karyawan nya gak di gajih selama 3 bulan, kan kasihan mana di sini kita pada susah."

Tina : "wah parah sih ini, gimana kalo kita kerjain?"

Wawa :"jangan main main kamu Tina!!! juragan ini orang paling berkuasa di kampung kita!!"

Tina:" diem deh,udah ngikut aja!!"

(Tina  membisikan rencana nya kepada mbok asri dan Wawa.)

Mbok asri :"oh siap lah, gas aja!!"

Kini di malam hari yang sunyi, juragan nunu  dan istrinya tengah melihat lihat kebun kepala sawit milik nya yang akan di jual keeskoan hari nya.

Juragan: "wah!!!Kelapa sawit kita makin banyak yah,barokah ini."

Istri juragan:" jelas lah!!!Orang kita pake ilmu hitam."

Juragan: "eh,jangan kenceng kenceng Bu,nanti ada yang dengar."

Istri juragan:"eh iya siap siap."

(Sambil mengecilkan suara nya.)

Tiba tiba

Gurusuk

Gurusuk

Hihihi hihi.......

Berikan gaji kami......hihihi......

Berikan gaji kami..... Hihihi.....

Guk guk guk......

Auuuuu.....

Kukurukuk.....

Istri juragan:" mas ini suara siapa mas,ibu takut!!."

Juragan :"sama bapa juga takut Bu"

Brug

Suara ranting pohon jatuh.

Istri juragan:" aaahhh!!! tolong!!!"

Juragan : "diem Bu,jangan bikin bapa panik!!"

Tiba tiba...

Suara ranting jatuh dan suara kuntilanak kembali terdengar namun ini jauh lebih keras yang membuat juragan dan istrinya berteriak ke takutan.

Berikan gaji kami hihi....

Berikan...

Hihihi...

Juragan : "ampun, ampun, iya iya aku kasih gaji kalian,tapi tolong berhenti."

(Sambil. Memejamkan mata ketakutan.)

Tak lama 6 orang datang dengan senyuman mengejek nya, 

Siapa lagi jika buka mbok asri , Wawa, Tina ,Asep, Rio dan Rama.

Mbok asri :"hahah emng enak,udah cepat kasih gaji para warga atau kalian akan tau akibatnya."

Juragan : "i-iya iya."

(Sambil mengeluarkan segepok uang dan membagikan nya kepada Asep, Rio dan Rama.)

Rama: "nah gitu dong juragan ,jangan di tunda tunda Mulu."

Tina :"awas aja ,kalo juragan kayak gitu lagi,kami semua gak akan ampunin juragan."

Juragan: "iya iya maaf"

(Sambil menundukan kepala nya.)


Tamat.

Luka yang Terpendam

 Luka yang Terpendam 

Karya    : Anisya Rahmadani
Kelas    : 8H   

    siang berganti dengan malam yang gelap gulita. Disaat aku ingin menutupkan mata untuk istirahat sejenak. Entah kenapa, bayang-bayang di masa lalu itu, sering kali terus menghantui diriku.

   Aku tak sanggup untuk menceritakan itu semua. Maka dari itu, aku hanya bisa memendam semuanya. Karena, aku mengerti tidak semua orang harus tahu akan kisah dari hidup kita. Bukan karena aku sudah tidak mempercayai orang terdekatku. Namun, jika aku membicarakan itu semua. Rasanya sudah tidak ada tenaga lagi.

   Hari demi hari telah aku lewati. Banyak orang yang menanyakan, mengapa aku bisa menjadi seperti ini? Namun, biarlah cukup aku yang mengetahui itu semua. Izinkan aku menyembuhkan luka ku terlebih dahulu, dan beri waktu untuk mengobatinya.

Gadis Pecinta Hujan

 Gadis Pecinta Hujan

By : Naira Hilmiyah 9G 

"Siapa gadis cantik itu?"

Monolog seorang pria tampan yang bernama, Alfaro.

Pria itu terus menatap gadis cantik yang tengah menari-nari di tengah hujan deras, di sebuah taman pada sore hari.

"Hai!! Bolehkah aku berkenalan denganmu?"

Lydra tersentak kaget, saat Alfaro mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan lydra, gadis yang tengah menari-nari di bawah hujan yang deras.

"A-apa maksudmu?"

"Eum, maafkan aku karna sudah mengganggu dirimu yang tengah menari-nari disini"

"No problem "

"Btw, perkenalan nama aku Alfaro, kamu?"

"Lydra, lebih baik kita duduk di bangku yang ada di sana "

Ujar lydra. Yang pada akhirnya mereka berdua duduk di sebuah kursi yang ada di taman.

"Kalo boleh tau, kenapa kamu menari-nari di bawah hujan deras seperti ini sendirian?"

Lydra mengerutkan keningnya.

"Lantas, apa yang kamu lakukan saat ini?"

"Aku sengaja hujan - hujanan seperti ini demi bertemu dengan mu"

Lydra menundukkan kepalanya. Tak terasa air matanya menetes dengan sendirinya.

"Hey!!! Mengapa kamu menangis?"

"Aku ga papa, aku menari - nari seperti ini, karena , aku sangat mencintai hujan, bisa di bilang aku adalah gadis Pecinta hujan. Dengan adanya hujan yang deras seperti ini aku bisa melampiaskan semua emosiku. Selain itu aku juga bisa menghilangkan beban yang ada di dalam pikiranku ini. Walau hanya sekejap."

" Lydra,kamu benar-benar gadis yang tangguh! Aku salut padamu,kamu benar kamu adalah gadis Pecinta hujan yang begitu manis. Semangat terus yah lydra, ada aku di sini yang siap mendengarkan semua keluh kesahmu, bersabar lah lydra ingat lah satu hal jika sudah ada badai maka akan terbitlah  pelangi ."

Lembaran Baru

 Lembaran Baru

By:Naira Hilmiyah 9G 

Di sebuah sekolah SMA,semua siswa tertuju pada seorang gadis cantik berkulit putih,dengan rambut pendek sebahu dan bola mata nya yang berwarna biru,gadis cantik itu bernama Aliana ayunisari prima.Gadis itu berjalan menuju kelasnya dengan semua mata tertuju pada nya

"Apakah dia Aliana?"

"Aku rasa begitu,eh tapi bukanya nya Aliana sudah tiada?"

Terdengar para siswa berbisik tentang aliana

"Alia!! Apakah kamu Aliana?"

Tanya Vanaya sambil menggenggam kedua tangan Aliana yang merupakan sahabat sejati nya

"Kamu benar sahabat ku,aku adalah Aliana ayunisari prima ,dan aku datang ke sini untuk membuka lembaran baru bukan untuk mencari sebuah konflik "

Aliana tersenyum sambil menatap Vanaya dengan begitu damai

"Aliana,aku benar benar tidak menyangka kamu akan kembali dengan pola pikir yang jauh lebih baik dari sebelum,lantas apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

"Menghapus semua kejadian kelam yang pernah aku buat di sekolah ini"

Skip 

Bel istirahat sekolah berbunyi,Aliana pun berjalan menuju salah satu kelas 10,untuk menemui seseorang.

"Milia!! Kemari lah!"

"A-aliana,m-maaf kan aku,aku janji akan mematuhi semua keinginan kamu "

 Ujar milia dengan gugup 

"Hey!! Ada apa dengan diri mu milia?aku ke sini ingin meminta maaf kepada mu karna dulu aku sering membully diri mu,apakah kamu berkenan untuk memaafkan semua kesalahanku?"

"I-iya aku sudah memaafkan mu kak Aliana"

"Benarkah?kalo begitu mau kah kamu berteman dengan ku?

"Tentu."

Hari"  berlalu dengan baik,sampai pada suatu hari tepat nya di hari Rabu,geng devill datang melabrak Aliana yang tengah makan bersama Vanaya dan milia.

"Heh! Aliana,berani berani nya loh ambil bahan bully kita!!"

Ujar ketua geng devill yang bernama sella

Apa maksud mu ? Dan siapa orang yang kamu maksud?"

"Pake nanya!! Ya si Milla lah,orang dia salah satu siswa yang sering gw bully "

" Terus menurut lo,Lo keren kayak gitu? Engga Lo ga keren sama sekali,Lo itu payah!!"

Satu tamparan berhasil Aliana hindari, dan dengan sigap Aliana mencengkram kuat kedua tangan sella

" Inget yah sella,meski pun dulu aku pernah membully banyak siswa di sini termasuk millia,tapi kini aku sadar bahwa perbuatan ini benar benar salah,dan mulai dari sekarang kamu harus ubah kebiasaan buruk kamu, bergabung lah dengan semua orang sella,buka lembaran baru dengan begitu indah,jadi lah seorang penyair yang berbakat,meski terasa berat.

KEMAHIRAN MURNI INDONESIA

 KEMAHIRAN MURNI INDONESIA 

by: Naira Hilmiyah 9G 


" Satu.. Dua ... Tiga.. "

Ujar sang pelatih

Yang kini sedang melatih anak anak penerus bangsa yang kini tengah  memandu ilmu bela diri

" Gimana kalian udah bisa? 

Ujar sang pelatih yang bernama pa ade

" Insya Allah pa "

Sontak anak anak hebat dengan penuh semangat dalam raga nya

Tak lama kemudian

" Mari kita coba ilmu bela diri tahap berikutnya? Bagaimana apakah kalian sudah siap

Wahai penerus bangsa ?"

Ujar sang pelatih dengan semangat nya begitu pun dengan anak " yang bersorak gembira 

" Siap pa!!! "

Sorak anak anak dengan penuh kebahagiaan

Di saat mereka sedang memandu 

Tiba tiba ada salah satu anak laki laki yang mengalami cedera di bagian kaki nya

"Aww.. Sakit "

Ujar anak laki laki itu yang  bernama ehsan 

"Ehsan.. Kenapa.. "

Ujar pa ade dengan penuh khawatiran

" Beni.. Menendang kaki ehsan.. Saat ehsan belum siap untuk melakukan pengetesan "

"Beni.. Mengapa beni melakukan hal itu "

Ujar pa ade

" Yah.. Karna beni gak suka sama ehsan pa... Dia itu sok jago.. Padahal kan dia masih baru di sini.. Gak kayak beni yang udah 2 tahun lebih berada di sini "

Ujar beni yang sontak membuat pa ade terkejut

" Beni.... Baik buruk nya sikap ehsan di mata beni.. Beni tidak seharusnya melakukan hal ini.. Bapa tidak pernah mengajar kan kalian melakuantindakan gegabah seperti ini.. 

Beni minta maaf yah sama ehsan.. Ehsan juga minta maaf yah sama beni.. Kalian harus ingat kalian ini adalah pemuda pemudi penerus bangsa Indonesia.. Negara yang memiliki banyak suku dan budaya.. Jadi kita harus tetap bersatu seperti makna dari binekatunggal ika "

Ujar pa ade... Yang membuat beni dan ehsan berjabatan tangan

Tak lupa dengan senyuman yang terukir di wajah mereka berdua

" Maafkan aku yah ehsan "

"Maaf kan ehsan juga yah beni "

Ujar ehsan dan beni sambil berpelukan yang membuat semua orang di sana tersenyum bahagia.

Ayahku Tersayang

 Ayahku Tersayang 

Karya : Anisya Rahmadani

Kelas : 8H

"nak..maaf yaa ayah belum bisa ngasih apa yang kamu mau" ujar ayah sambil mengusap rambut aca

"iii ayah ko bilang gitu, gapapa ayahh, selagi ayah masih ada disamping aca, itu udah berarti banget buat aca" jawab aca dengan senang

"iyaa makasi ya aca selalu ngertiin ayah, insyaallah kalo ada ayah langsung beliin" 

"tenang aja yah, jangan terburu-buru lagian aca ga terlalu membutuhkan itu" briyan pun tersenyum

"iya, tapi ayah akan ngusahain itu semua buat aca"

"iyaa makasii ya ayahh, ayah udah ngusahain apapun demi aca, padahal ayah lagi gapunya juga ayah suka ngusahain terus, aca sayang banget sama ayah, ayah jangan ninggalin aca yaa.." sahut aca dengan mata berkaca-kaca

"iyaa sayang nya ayah, udahh jangan nangis lagian itu semua udah jadi kewajiban ayah buat aca, apalagi aca bagi ayah adalah harta paling berharga daripada apapun, jadi aca harus bisa ngedapatin apa yang aca mau" ucap ayah sambil menghapus air mata aca yg mulai menetes

"iyaa ayah, ayah jangan ninggalin aca ya"

"iyaa princess nya ayah, udah dong nangisnya nanti cantiknya ilang loh" ledek ayah dengan tertawa

"iii ayah mahh" sahut aca ikut tertawa juga

kemudian briyan memeluk sang anak dengan penuh kasih sayang dan aca pun membalasnya

"tetaplah disisiku ayahku tersayang"

Harta yang Sebenarnya

 Harta yang Sebenarnya 

By: Naira Hilmiyah 9G 


"Selamat pagi teman teman"

Sapa Rika kepada teman temannya 

"Selamat pagi juga Rika"

Jawab ke lima teman"nya

"Eh kalian tau ga? Kemaren aku baru aja di beliin handphone keluaran terbaru yang iPhone 15 itu"

Ujar Rika sambil mengeluarkan handphone baru milik nya

"Wah bagus sekali Rika,aku juga pengen handphone seperti itu"

Sahut Ica salah satu teman nya Rika

"Haha,apa kamu bilang? Kamu mau handphone mahal seperti aku ini? Mimpi sekali kamu Ica"

Ledek Rika 

"Astagfirullah Rika ga baik seperti itu,kita ga boleh saling merendahkan satu sama lain,apa lagi kita berteman "

Ujar Naya 

"Ga usah sok alim deh kamu naya,bilang aja kamu iri kan?haha sudah ku duga kalian itu emng rakyat jelata,ga selevel sama aku"

"Astagfirullah Rika,kamu tau ga harta yang sebenarnya itu apa?"

"Tau lah uang kan?"

"Tidak Rika,harta yang sebenarnya itu adalah etika kamu mau tau kenapa? Karna percuma kamu bergelimbang harta jika kamu tidak mempunyai sebuah attitude, ibarat nya seperti kamu berangkat ke sekolah tapi otak mu ga ke bawa "

" APA MAKSUD LOH NAYA?"

bentak Rika sambil menggebrak meja 

"Harta yang kamu bilang itu ada habisnya Rika,tapi attitude? Apakah itu akan habis? Begitu juga dengan ilmu lebih baik bergelimang ilmu dari pada bergelimbang harta,karna harta materi yang kamu bilang adalah sumber kebahagiaan bagi kamu,harta materi itu juga dapat membuat kamu sengsara,mulai sekarang belajar lah untuk menghormati sesama manusia karna harta yang sebenarnya adalah ilmu pengetahuan dan etika dalam kehidupan "

"Nah yang Naya bilang itu benar Rika,bukan nya kita iri karna kamu memiliki handphone baru,kami senang bisa melihat mu bahagia,kita sebagai manusia harus saling melengkapi satu sama lain bukan?"

Ujar Ira sambil mengelus pundak Rika

"Maaf kan aku teman teman,dan terima kasih karna sudah mengingatkan ku tentang apa makna harta yang sebenarnya nya itu,mulai saat ini aku berjanji ga akan mengulangi kesalahaan aku lagi,dan aku akan belajar untuk menghormati sesama manusia "

"Ica maafin aku yah karna udah ngata ngatain kamu"

"Iya ga papa Rika lain kali jangan di ilangin lagi yah"

Kini ke lima sahabat itu saling berpelukan,ini lah contoh sahabat sejati yang mau mengingatkan salah satu sahabatnya jika melakukan sebuah kesalahan baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan.

KESENDUAAN DI HARI KELAHIRANKU

 KESENDUAAN DI HARI KELAHIRANKU

by: Naira Hilmiyah 9G 


" Happy birthday  yang ke 11 tahun Nak. Maaf yah ibu cuman bisa kasih kado kamu ini.. Semoga kamu menyukai nya"

" Terima kasih bu.. Aku gak papa kok.. Dengan hadir nya ibu di hidup ku aku sudah sangat bersyukur.. "

Ujar ku sambil membuka sebuah kado yang di bungkus.. 

Yang ternyata di dalamnya berisi.. Handphone.. 

"Ibu.. Ini beneran.. Buat aku.. Ibu dapet uang dari mana.. "

Ujar aku tak percaya

"Iya.. Sayang ini buat kamu.. Gimana kamu suka gak.. Ibu harap dengan adanya handphone ini.. Kamu bisa lebih rajin belajarnya "

"Iya.. Bu aku janji.. Terima kasih bu "

Ujarku sambil memeluk erat ibu ku.. 

" Sayang.. Kalo ibu pergi.. Kamu jangan sedih yah.. Ibu sayang banget sama indah "

" Kenapa ibu ngomong kayak gitu.. Emang ibu mau ke mana? 

"Em.. Ibu gak ke mana-mana kok.. Sayang.. "

"Em.. Baik bu.. Aku sangat menyanyangimu

Ibu janji yah jangan tinggalin aku seperti ayah ninggalin indah"

" Em.. Semoga saja "

Ujar ibu sambil mengelus pangkal rambutku dengan lembut didalam dekapannya.. 

Lama kelamaan pelukan itu melonggar bahkan aku bisa merasakan beratnya tubuh ibuku.. 

"Ibu.. Ibu kenapa.. Ibu tidur yah.. "

Ujarku sambil menggoyangkan tubuh sang ibu namun takdir berkata lain ibuku sudah meninggalkan ku di hari kelahiranku.. 

" Mengapa Tuhan.. Mengapa.. Mengapa disetiap kelahiranku.. Selalu datang kesenduan.. Dikelahiranku yang ke 9 tahun ayahku meninggalkan aku

, kini di umur ku yang 11 tahun ibuku juga meninggalkanku.. takdir macam apa ini ya tuhan? haruskah aku menerima takdir yang begitu kelam seperti ini?"