Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Senja Yang Sendu

 


Senja Yang Sendu

By : Naira Hilmiyah

Kelas : 8H


"Ayah.. Liat deh matahari di sana.. Terlihat sangat indah.. Seperti Rachel memandang ayah. 

Ayah, ayah harus janji sama Rachel kalo ayah bakal sembuh dari penyakit kanker yang ayah derita "

Ujar Rachel sambil menggemgam.. Tangan sang ayah


" Rachel.. Kalo misalnya ayah pergi.. Rachel jangan sedih yah.. Ayah janji akan selalu ngawasin Rachel walau dari jauh.. "


"Ayah.. Ayah jangan ngomong kayak gitu.. Rachel yakin ayah pasti sembuh.. "


" Rachel.. Kalo takdir berkata lain.. Maka relakan ayah pergi untuk memenui ibu di atas sana.. Ayah yakin kalo Rachel itu anak yang kuat dan hebat.. Rachel janji yah sama ayah "


Ujar sang ayah sambil memeluk erat sang anak.. 


"Iya ayah.. Rachel janji akan menjadi anak yang kuat "


"Terima kasih nak "


Ujar sang ayah tanpa melepaskan pelukan nya... 


Tak lama pelukan erat itu melonggar.. 



" Ayah.. Ayah tidur yah.. "


Ujar Rachel sambil menggoyangkan sang ayah 



"Ayah.. Ayah bangun.. Ini Rachel... Ayah.. Bangun.. Hiks hiks "


Rachel berusaha untuk membangun kan sang ayah namun takdir berkata lain.. 


Kini sang ayah sudah meninggalkan sang ayah bersama dengan tergelamnya matahari di sana

Senja Yang Sendu

 


GERIMIS MENGUNDANG"

 

"GERIMIS MENGUNDANG"

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Selubung  awan telah membuta

Menari diatas langit bayangan

Menggantikan simfoni  bersinar kilau...


Burung burung kecil berdesir...

Terbang dengan sayap nya dalam kesunyian

Mencari suaka di tengah bisikan hujan...


Percikan hujan berdansa di kolong awan

Melepaskan dekap dalam peluk anila 

Merendam peliknya semesta...

Ditemani dersik melodi angin

Memandu daksa ku membelai sentuhan dingin...


Deru petir menggelegar memecahkan benalu angan ku

Seolah meruntuhkan nuansa kalbu ku...

Ranting dahan berkelombak diatas tangkai

Mengekang urung dalam hantaran tak terbalas


Curahan hujan..

Dalam helaian hijau

Menghadirkan bayangan di atas butirannya..


Hamparan genteng berbalut basah 

Di balut oleh tarian butiran hujan

Sungguh Anindita dalam setiap rinai nya..


Lapisan lapisan bumi yang dulu  renjana butiran hujan

Kini telah lembab di lumuri gerimis...

Gerimis menari dalam dekap angin

Menghidupkan dunia tampak sejuk


Rumput rumput bersemu

Di atas melodi angin yang bergoyang...

Perhiasan alam tersenyum manis

Dengan paras nya yang gembira...


Sungguh sempurna...

Bagai seni alam yang baru selesai

Setiap tetesannya bagai abhati 

Mengulung asa dalam setiap langkahnya..

D BOOK


Cerpen Bergambar dengan judul D Book
Penulis : Salwa Nur azizah
Kelas : 9D











 

MALAM YANG SENDU

 

MALAM YANG SENDU

Penulis : Naira Hilmiyah

Kelas    : VIII H


*uhuk

*uhuk

" I-ibu.. Ibu batuk darah lagi yah..? 

Ujar seorang anak yang berusia 11 tahun dengan sendu

" I-ibu gak papa kok "

Ujar nya mencoba menenangkan tiara

"Ibu.. Ibu tunggu di sini yah biar tiara belikan ibu obat dulu "

"T-tapi nak.. Kita gak punya uang untuk itu.. Lagian ini juga sudah petang "

"Ibu gak usah khawatir.. Tiara janji akan membawa kan ibu obat.. "

Ujar tiara sambil berlari meninggal sang ibu

... 

"Tante.. Tiara mau pinjam uang buat beli obatnya ibu "

"Ck.. Gak ada enak aja pinjam² hutang kamu aja yang kemaren gak di bayar.. Masa mau pinjam lagi.."

Ujar tante yani dengan sinis

"Tapi tan.. Tiara butuh buat beli obatnya ibu.. Tiara janji bakal bayar semua hutang² tiara "

" Cih.. Udah deh.. Percuma kamu mohon² pada ku.. Aku tetap tidak akan memberikan nya pada mu.. Jadi lebih baik kamu pergi dari sini "

" Tapi tan"

"PERGI..!!!! "

" B - baik tan "

Ujar tiara dengan air mata yang membasahi pipinya.. 

Sesampainya di rumah tiara langsung menemui ibu nya

" Ibu.. Maaf.. Tiara belum bisa beliin obat buat ibu.. "

Ujar Tiara namun hening

" Bu.. Bangun bu.. Bu.. Ibu.. Hiks hiks.. Bu ini tiara bu.. Ibu jangan tinggalin tiara.. Ibu.. "

Ujar tiara sambil menangis histeris karna sang ibu sudah tiada. 

"Ibu.. Maafin tiara gara gara tiara gak bisa beliin ibu obat ibu.. Jadi ninggalin tiara.. Hiks hiks.. Maafin tiara bu.. "

Ujar tiara sambil memeluk jasad sang ibu