Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Shyam dan sang chandra

 Shyam dan sang chandra

Karya : Rika Anggraeni

Kelas  : 9C


Lilir angin terus menepak angan ku 

Mengundang kampa jiwaku

Ia menyeruu jejak tangan,tuk syahdukan sebongkah lagu


Saat Shyam  tiada akhir 

Saat itu juga rembulan berseri pada ku

Rautnya gemilang sekali 

Bagai seribu Tirta air mata 

Yang  mengambarkan antariksa di manis nya sang Chandra 

Ohh, tiada dua manis nya 

Bahkan ,burung terus menepak butir per butir  sayap ,menatap rautnya


Bahkan,  ia kalahkan seribu bintang berkelap kelip 

Yang terus Menganti nyala  api 

Ada yang hijau 

Oranye 

Merah 

Bahkan kuning 

Iaa ,berjajar bergelayut di hentakkan sang Mega 


Saat itu bibir ku tersenyum 

Tangan ku memeluk tubuhku

Jantung ku tiada hentinya 

 Ia menarii,menari didalam denyut nadi


Tapi Shyam terus membentakku 

Malam 

Malam

Pergilah kau tidur!

Ia menyuruh ku tuk pergii 

Dari jeruji  rumput yang terus memelukku

Bahkan seribu bintang ia matikan dengan aksara api keji


Sang Chandra itu meratapi ku 

Dengan tangan kasihnya membelai lembut pipiku 

Ia mengusap tangisan ku

"pergilah, ini sudah malam"

Kusoroti jejak kaki mu dengan belai kasihku

Biar kau tak kehilangan titik titik arah perjalananmu 

Biar jalan itu berikan kau tanda tanda pulang

"tapii,tempat ini begitu, begitu berkilau tuan,,aku tak sanggup meningalkan memori ini"

Sang Chandra tak henti henti nya,ia menyinari rintik pipiku

Satu,dua ,tiga kali aku membasuh rintikan air ini

Tak gentar nya ia mengalir  membasuhi kainku


Sudahlahh,simpan saja aku di bingkai merah itu 

Simpan saja aku di ceruk itu

Simpan saja,,aku di kamar ituu

Biar aku selalu ada di sela sela denyut nadimu...

Bunga-bunga Indah

Bunga-bunga indah ini karya siswa/siswi kelas 9 dalam mata pelajaran prakarya dibawah bimbingan Ibu Nurlaelasari, S.Pd

 

Kreatifitas Kelas 9


 Kumpulan tugas-tugas PPKN dengan materi Kedaulatan NKRI dari kelas 9 yang dikemas sedemikian rupa, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa, tentu saja semua ini terwujud berkat bimbingan gurunya yang luar biasa yaitu Ibu Nurlaelasari, S.Pd.

TAK BISA DI UCAPKAN

 TAK BISA DI UCAPKAN

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Derai mata tak terucap

Mataku  menangis dalam heningnya malam

Jiwa lelah telah berganti

Tanpa pernah hatiku di mengerti


Kemana harus ku pergi?

Tak kuasa ku menahan

Tetesan ini mengalir membasuh pipi

Menahan raga yang sudah melelapkan diri

Dalam irama angin yang berlari lari...


Sadarkah diriku ini?

Mengapa hatiku di Hujam tajamnya duri

Oleh orang tak tau diri

Sadarkah cemoohan mu?

Sungguh hatiku terkikis

Dalam lantunnan nada bengis mu...


Hati ini tak bisa terucap

Tentang kau yang sesal dan pahit

Biarkan angin itu mendesis

Menatap iba dalam tawa mereka...

KENA BALASANNYA

 KENA BALASANNYA

Karya : Delfan

Kelas : 9C


Disuatu hari aku berjalan-jalan ke hutan bersama kakaku kita berdua terus berjalan dan ditengah perjalanan kita mendengar ada yang meminta tolong. Kami pun berlari menuju suara itu. Akhirnya kami sampai ditempat yang meminta tolong. Ternyata, yang meminta tolong itu buaya ketiban pohon kepalanya. 

"Toloooooooong Akuuuuu", kata buaya itu kepada kita. 

" Tapi kalau kita menolong nya pasti kita dimakan oleh buaya itu , Tapi kalau engga ditolong kasian. Bagaimana nih kak?", kata aku. 

" Kakak juga bingung nih kita harus bagaimana? ", kata kakaku. 

" Haha, kakak punya ide bagaimana kalau kita buat perjanjian aja kepada buaya itu",  lanjut kakaku. 

"Perjanjian apa itu kak?",

" Jadi syaratnya kalau kita sudah membantu nya buaya itu tidak boleh makan kita ", kata kakaku. 

Cepaaaaat toloooooooong Akuuuuu 

"Oke aku akan menolongmu tapi dengan satu syarat ", kakak ku dengan tegas.

" Apa syaratnya, ayo katakan ", kata buaya itu. 

" Setelah aku menolong kamu, kamu tidak boleh makan kita berdua ", kata kakaku. 

" Oke saya janji tidak akan memakan kalian berdua ", kata buaya itu. 

Apakah buaya itu akan menepati janji nya atau tidak. 

"Hmm, aku tidak boleh menyia²kan makan ku ini. Aku harus memakan mereka berdua ", kata buaya itu. 

Akhirnya buaya itu bebas, dari tertibanya pohon itu Dan beberapa menit kemudian ia langsung mengigitku. 

Toloooooooong Akuuuuu kak

Kakaku juga sama tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena kakaku juga sama dikelilingi oleh buaya lain. 

" Sebelum kalian memakan kita berdua, izinkan kita meminta satu hal kepada kalian semua sebagai permintaan kita yang terakhir kalinya", kata kakaku. 

" Apa permintaan kalian ayo cepat aku sudah lapar ingin memakan kalian ", kata salah satu buaya itu. 

" Jadi begini aku ingin menanyakan kepada siapapun apakah  perbuatan kita benar/ baik untuk dilakukan atau tidak/salah", kata kakaku. 

Buaya itu menuruti semua perkataanku. Dan kemudian kita berjalan menusuri hutan itu untuk mencari  siapa yang mau kita tanya. 

Dan ditengah perjalanan aku melihat ada sungai. 

" Kak, kita tanya aja pada sungai itu ", kata aku. 

" Iya ,ayo kita kesungai itu", kata kakaku. 

Aku dan kakaku menceritakan kepada sungai itu semua yang kita terjadi. Bagaimana apakah perbuatan buaya itu benar/baik atau tidak/salah.

Sungai itu menjawab:

 " Menurutku  itu wajar, karena manusia juga selalu buang sampah kesungai sampai-sampai kita tercemar, kita jadi kotor , bau, semua hewan tidak mau minum aku lagi",. 

Kita melangkahkan kaki lagi  . Disitu ada pohon buah apel dan pohon duku. 

Dan kami pun menceritakannya kembali tentang yang terjadi itu. Bagaimana apakah perbuatan buaya itu benar/baik atau tidak/ salah. 

Pohon itu menjawabnya secara bersamaan:

" Wajar saja mungkin dia lapar. Karena manusia juga selalu menebang pohon sembarangan banyak teman teman kami juga ditebang oleh manusia walaupun mereka buahnya banyak. 

" Kamu sekarang aku makan karena aku sudah lapar ", kata buaya itu. 

" Tunggu dulu beri kami satu kesempatan lagi", kata kakaku. 

" Oke, kalau begitu ",. 

Kita sudah mulai lelah mencari siapa lagi yang kita  tanya lagi. Dan disitu kami melihat kancil dan kami menceritakannya kembali kejadian itu. Bagaimana apakah perbuatan buaya itu benar/baik atau salah/tidak.

" Semoga kancil memihak pada kita ", kata kakaku. 

" Iya, kak semoga karena ini kesempatan terakhir kita",. 

"Amiiin",. 

Kancil pun menjawab:

" Aku belum mengerti nih, bolehkah kalian mengulang adegannya kembali ",. 

" Mengapa kita harus mengulanginya kembali ", kata buaya itu. 

" Siapa tau aku memihakmu buaya ",. Kata kancil. 

Kita mengulang kembali adegan itu lagi. Dan buaya itu kepalanya  tertiban pohon lagi. 

Dan kancil berkata kepada kita :

" Ayoo kita harus kabuur ",. 

Kita pun kabur mengikuti kancil  . 

" Hey, kalian mau kemana  tolongi aku dulu ", kata buaya itu dengan suara kencang. 

" Minta tolong tuh kepada teman ²mu itu ", kata aku sambil lari. 

" Terimakasih yah kancil sudah menolongku ", kata kita berdua.

" Sama sama lain kali kalau mau menolong orang liat liat dulu orangnya bagaimana yah", kata kancil. 

" Iya, terimakasih nasehatnya kami pergi dulu bey ", kata kita berdua.

Pesan dari cerita:

Janganlah kita ingkar janji kepada siapa saja karena orang ingkar janji adalah teman setan. Banyak pesan dari cerita ini jangan lupa  kalian tulis dicommet pesan yang lainnya dari cerita ini .sebagai tanda kalau kalian sudah baca cerpen ini.