Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

PANAH

 PANAH

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Panah,tak lagi bercakap pada ulat

Tentang ia yang berlumur darah

Tentang,,darah yang tak lagi abadi

Tanpa partitur

Membasahi kain tak bersalah


Keelokan tajamnya 

Kini tak lagi terdengar

Hanya semerbak darah saja 

Yang menetes butiran per butiran

Yang 10 jumlahnya 

Tak terhingga..


Ia melirikku dalam tatapan terkampar 

Memandang matanya, seakan cakrawala pun pecah dalam rintik air tak  terjawab

Kauu,,kauu mengubur bayanganku

Dengan sebuah cangkul tak berdosa..


Lihattlahh,, percikan darah ku larii

Ke selang selang rumputt

Ia bersembunyi dari genggaman kejii 


Kauu,kauu yang menghabisi nyawaku

Dengan jemari lentikmu,,yang tak kembali elok

Kau sentuh darah abadiku

Tanpa jejak rasa penyesalan


Wahaii kauu panahh..

Kenapa kau tega, melumuri kain tak berdosa 

Sungguh derana hatiku,panah

Melihat daksaku tertinggal dalam lorong tanahh...

Shyam dan sang chandra

 Shyam dan sang chandra

Karya : Rika Anggraeni

Kelas  : 9C


Lilir angin terus menepak angan ku 

Mengundang kampa jiwaku

Ia menyeruu jejak tangan,tuk syahdukan sebongkah lagu


Saat Shyam  tiada akhir 

Saat itu juga rembulan berseri pada ku

Rautnya gemilang sekali 

Bagai seribu Tirta air mata 

Yang  mengambarkan antariksa di manis nya sang Chandra 

Ohh, tiada dua manis nya 

Bahkan ,burung terus menepak butir per butir  sayap ,menatap rautnya


Bahkan,  ia kalahkan seribu bintang berkelap kelip 

Yang terus Menganti nyala  api 

Ada yang hijau 

Oranye 

Merah 

Bahkan kuning 

Iaa ,berjajar bergelayut di hentakkan sang Mega 


Saat itu bibir ku tersenyum 

Tangan ku memeluk tubuhku

Jantung ku tiada hentinya 

 Ia menarii,menari didalam denyut nadi


Tapi Shyam terus membentakku 

Malam 

Malam

Pergilah kau tidur!

Ia menyuruh ku tuk pergii 

Dari jeruji  rumput yang terus memelukku

Bahkan seribu bintang ia matikan dengan aksara api keji


Sang Chandra itu meratapi ku 

Dengan tangan kasihnya membelai lembut pipiku 

Ia mengusap tangisan ku

"pergilah, ini sudah malam"

Kusoroti jejak kaki mu dengan belai kasihku

Biar kau tak kehilangan titik titik arah perjalananmu 

Biar jalan itu berikan kau tanda tanda pulang

"tapii,tempat ini begitu, begitu berkilau tuan,,aku tak sanggup meningalkan memori ini"

Sang Chandra tak henti henti nya,ia menyinari rintik pipiku

Satu,dua ,tiga kali aku membasuh rintikan air ini

Tak gentar nya ia mengalir  membasuhi kainku


Sudahlahh,simpan saja aku di bingkai merah itu 

Simpan saja aku di ceruk itu

Simpan saja,,aku di kamar ituu

Biar aku selalu ada di sela sela denyut nadimu...

Bunga-bunga Indah

Bunga-bunga indah ini karya siswa/siswi kelas 9 dalam mata pelajaran prakarya dibawah bimbingan Ibu Nurlaelasari, S.Pd

 

Kreatifitas Kelas 9


 Kumpulan tugas-tugas PPKN dengan materi Kedaulatan NKRI dari kelas 9 yang dikemas sedemikian rupa, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa, tentu saja semua ini terwujud berkat bimbingan gurunya yang luar biasa yaitu Ibu Nurlaelasari, S.Pd.

TAK BISA DI UCAPKAN

 TAK BISA DI UCAPKAN

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Derai mata tak terucap

Mataku  menangis dalam heningnya malam

Jiwa lelah telah berganti

Tanpa pernah hatiku di mengerti


Kemana harus ku pergi?

Tak kuasa ku menahan

Tetesan ini mengalir membasuh pipi

Menahan raga yang sudah melelapkan diri

Dalam irama angin yang berlari lari...


Sadarkah diriku ini?

Mengapa hatiku di Hujam tajamnya duri

Oleh orang tak tau diri

Sadarkah cemoohan mu?

Sungguh hatiku terkikis

Dalam lantunnan nada bengis mu...


Hati ini tak bisa terucap

Tentang kau yang sesal dan pahit

Biarkan angin itu mendesis

Menatap iba dalam tawa mereka...