Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

MALAM YANG SENDU

 

MALAM YANG SENDU

Penulis : Naira Hilmiyah

Kelas    : VIII H


*uhuk

*uhuk

" I-ibu.. Ibu batuk darah lagi yah..? 

Ujar seorang anak yang berusia 11 tahun dengan sendu

" I-ibu gak papa kok "

Ujar nya mencoba menenangkan tiara

"Ibu.. Ibu tunggu di sini yah biar tiara belikan ibu obat dulu "

"T-tapi nak.. Kita gak punya uang untuk itu.. Lagian ini juga sudah petang "

"Ibu gak usah khawatir.. Tiara janji akan membawa kan ibu obat.. "

Ujar tiara sambil berlari meninggal sang ibu

... 

"Tante.. Tiara mau pinjam uang buat beli obatnya ibu "

"Ck.. Gak ada enak aja pinjam² hutang kamu aja yang kemaren gak di bayar.. Masa mau pinjam lagi.."

Ujar tante yani dengan sinis

"Tapi tan.. Tiara butuh buat beli obatnya ibu.. Tiara janji bakal bayar semua hutang² tiara "

" Cih.. Udah deh.. Percuma kamu mohon² pada ku.. Aku tetap tidak akan memberikan nya pada mu.. Jadi lebih baik kamu pergi dari sini "

" Tapi tan"

"PERGI..!!!! "

" B - baik tan "

Ujar tiara dengan air mata yang membasahi pipinya.. 

Sesampainya di rumah tiara langsung menemui ibu nya

" Ibu.. Maaf.. Tiara belum bisa beliin obat buat ibu.. "

Ujar Tiara namun hening

" Bu.. Bangun bu.. Bu.. Ibu.. Hiks hiks.. Bu ini tiara bu.. Ibu jangan tinggalin tiara.. Ibu.. "

Ujar tiara sambil menangis histeris karna sang ibu sudah tiada. 

"Ibu.. Maafin tiara gara gara tiara gak bisa beliin ibu obat ibu.. Jadi ninggalin tiara.. Hiks hiks.. Maafin tiara bu.. "

Ujar tiara sambil memeluk jasad sang ibu

TIDAK TERLIHAT NAMUN BISA DI RASAKAN

TIDAK TERLIHAT NAMUN BISA DI RASAKAN

Penulis: Naira Hilmiyah

Kelas   : VIII H

" Eh.. Hana, ini udah azan aku mau ke masjid dulu yah "

"Ck.. Ngapain sih li.. Mending kamu pindah agama aja jadi Kristen.. Karena kalo di Kristen kita cuman beribadah di hari minggu aja "

Ujar Hana

"Eh.. Hana, maaf yah tapi aku sudah nyaman dengan agama yang aku anut.. Aku nyaman sangatlah nyaman "

Ujar ku sambil tersenyum

" Tapi.. Kan Tuhan mu tidak pernah terlihat tidak seperti Tuhan ku.. Dan apa kamu tau gimana wujud Tuhan mu itu ? "

Ujar Hana

" Hana... Walaupun aku tidak mengetahui wujud Tuhan ku.. Tapi aku bisa merasakan kehadirannya "

Ujar ku sambil tersenyum. 

Dan di saat aku dan Hana sedang berbincang tiba tiba Iam datang menghampiriku dan Hana

"Eh.. Maaf bukannya lancang yah tapi tadi aku mendengar kalian sedang berbincang tentang perbedaan agama kalian kan "

Ujar iam

"Eh.. Iya nih.. "

Ujar ku

"Hana.. Apakah kamu pernah mendengar tentang toleransi beragama? 

" Ehm.. pernah.. mengapa? bahkan kita juga di ajar kan di sekolah "

Ujar Hana kebingungan

" Nah.. Kalo begitu kenapa kamu tidak menerapkan sikap toleransi kamu kepada orang lain? 

Ujar Iam

" Ehm.. Karena aku merasa aneh dengan Tuhan/agama yang di anut oleh Lina "

" Aneh? Maksudmu karena Tuhan yang Lina anut tidak terlihat? "

"Em.. Iya "

" Hana... Dengan kamu berbicara seperti itu.. Sama saja kamu seperti sedang menjelek-jelekkan Tuhan mu sendiri.. Bukannya Lina juga sudah menjelaskan pada mu tapi kenapa kamu seperti itu.. "

"Em.. Iya.. Seharusnya aku tidak berkata seperti itu tadi.. Lina maafkan aku yah.. Aku gak bermaksud untuk menghina agama yang kamu anut yaitu agama Islam.."

" Iya.. Gak papa.. Tapi kamu jangan seperti itu lagi yah "

" Nah.. Gitu dong kita itu hidup di dalam lingkungan yang penuh dengan rasa toleransi.. Dan kita harus ingat semua agama yang di dunia ini baik gak ada yang buruk jadi kita tidak seharusnya saling menghina agama yang orang lain anut "

 Ujar Iam

"  Nah yang iam katakan benar Karna di sini kita ini adalah sebagai penerus bangsa Indonesia.. Kita ini adalah anak bangsa yang penuh dengan semangat dan sikap toleransi baik dalam agama, budaya dan lain sebagainya. 

Ujar aku tersenyum

Rintikan Hujan di Siang Hari



Rintikan Hujan di Siang Hari

Karya : Delfan

Kelas : 9C


Di saat siang hari yang sangat cerah tiba-tiba menjadi gelap dan meneteskan air hujan yang sangat deras 

Akan ku penuhi jiwaku

Rintiknya air mataku ini terus mengalir

Disana aku melihat jendela dan aku merasa di peluk oleh kesunyian kehidupanku. 


Rintik hujan... 

Mengapa kau selalu datang bersamaan dengan air mataku

Kehidupanku sedang pilu, kau buat menjadi sangat pilu

Aku tak kuat menahan semua ini

 

Tolong... Tolong... Hentikan tetesan air mataku ini 

Tolong... Tolong... Buat aku tersenyum dalam syahdu ini

Tak bisa... Tak bisa... Berkata lagi


Rintik hujan selalu menemaniku di saat aku sedang mendekap erat dalam kesuyian

Terkadang aku harus terus bangkit beberapa langkah lagi untuk melewati rintangan-rintangan ini 

Cukup sudah aku hanya ingin tersenyum lebih lama lagi


Tolong... Tolong... Kabulkan doaku ya Tuhan. 

Aku enggak bisa mengahadapi cobaan ini 

Tolong... Tolong... Kuatkan aku untuk bisa menghadapi masalah ini. 


Rasanya aku ingin pergi ke sesuatu tempat yang jauh dari sini. 

Tetapi... Tetapi aku tidak bisa karena aku harus berjuang melewati masalah-masalah ini. 

Rintik hujan terima kasih kau sudah menemaniku di saat aku sedih dan di saat aku senang 

Engkaulah saksi di kehidupanku.

KEJAMNYA DUNIA DI 2016

 



KEJAMNYA DUNIA DI 2016

Karya : Khinara Meira Ayu

Kelas  : 9D

Tak ada yang lebih adil selain tuhan,dan tak ada yang kuasa selain tuhan..

Hidupku menjadi tak berarah karena melakukan kesalahan yang tak ku perbuat...

Mereka mengatakan aku lah penjahat,aku lah seorang yang keji..

Bagaimanapun tak pernah ku perbuat kesalahan itu dan tak ada alasan mereka memperlakukan ku seperti sampah..


Tuhan.. saya tidak tahu bagaimana mengugkapkan perasaan ini dengan kata kata..

Tak ada bisikan yang mengatakan bahwa setelah kejadian itu akan merubah hidup semua orang 

Semua hal yang tidak kulakukan dibesar kan oleh seluruh masyarakat untuk menyudutkan saya..

Semua tuduhan kejam tertuai yang tidak dimengerti sehingga seseorang percaya bahwa saya penjahat


Aduhai...

Sulit untuk menjelaskan apa yang saya rasakan dalam hal ini saya gelisah,saya putus asa..

Sering saya berfikir adakah satu hal yang dapat saya lakukan di hari itu..

Dan mengubah semuanya..


Aku yakin Tuhan akan mendengar doa orang yang tertindas...

setelah kejadian itu mimpi buruk saya dimulai...

Sejak itu saya dituduh sebagai penjahat lalu polisi tanpa senjata berdatangan untuk menangkap saya..

Tuhan saya yakin Engkau selalu ada di dekatku.

KITA DAN SENJA DI KALA ITU

 

KITA DAN SENJA DI KALA ITU

Karya : Rika Anggraeni
Kelas  : 9C

Rona jingga membuai dilangit sore

Di iringi alunan angin yang lembut

Membuat ku termenung akan suatu hal

Dahulu kita dan senja bagai ikatan sejati

Selalu merangkai cerita yang indah...


Tapi kini...

Kau bagai cahaya malam

Yang redup hanya tuk menyimpan luka 

Aku terbuai dengan janji manis mu

Yang seakan akan mengikat diriku


Katanya...

Kau akan menjadi gemerlap 

Saat ku di rundung masalah

Tapi kinii kau bagai langit senja 

Hilang begitu cepat dengan seribu alasan


Senja tak lagi menarik

Tanpa hadirmu 

Senja tak lagi spesial bagiku

Saat kau hilang di samping ku...


Terkadang

Aku rindu masa kita dan senja

Yang membuat puingan kenangan

Tapi kini hanya menjadi sejuta cerita dalam hidupku


Matahari terbenam...

Manandakan malam yang sudah tiba...

Kini aku akan pergi dari rajutan cerita antara kita dan senja 

Rintik tangisan ku

Hanya sebagai jejak Antara kita

Pemberian Terakhir Ibuku


 


Pemberian Terakhir Ibuku

Karya     : Naira Hilmiyah

Kelas     : VIII H

Seorang gadis berusia 12 tahun yang bernama indah. Gadis itu berada di tepi danau yang tenang saat malam hari. Gadis itu menatap danau sambil menangis.

" Ibu.. Indah kangen ibu.. Ibu kenapa sih.. ninggalin Indah.. Indah nakal yah bu.. Sampai ibu dan ayah ninggalin Indah..? "

Ujar gadis itu sambil menangis dan terus memanggil sang ibu..

Tak lama setelah Indah menangis.. Datang lah sosok ibu Indah dengan wajah yang penuh dengan senyuman manis.. Sosok itu menghampiri Indah dan memeluknya.

" Indah.. "

" I-ibu.. Ini beneran ibu "

Ujar Indah dan dianggukan

" Ibu... Indah kangen ibu.. Ibu kenapa ninggalin Indah.. Indah nakal yah bu..?

" Nggak sayang Indah gak nakal.. Tapi ini udah takdir Tuhan untuk ibu pergi dari Indah.. Indah yang kuat yah... Ibu yakin indah bisa.. "

Ujar sang ibu dan meninggal sebuah kalung dan pergi

" I-ibu.. Kalung ini "

" Baik lah.. Bu.. Indah janji indah bakal jadi anak yang baik dan kuat demi ibu.. TERIMAKASIH bu "

Hingga beberapa tahun kemudian Indah berhasil mencapai tujuannya... Dan Indah pun kembali

Ke sebuah danau dimana ia terakhir kali nya bertemu dengan sang ibu

" Ibu.. Indah berhasil... Makasih yah.. Bu "

Ujar Indah sambil memegang kalung tersebut dan tiba-tiba kalung tersebut mengeluarkan cahaya yang membuat Indah tersenyum bahagia.