Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

Bukan kasdu ku

  Bukan kasdu ku

Karya : Naira Hilmiyah

Kelas : 8H


" Mana anak sialan itu.. Apakah dia sudah pulang "

Ujar kakak tiri ku

"Belum.. Dia belum pulang.. Lagian ngapain sih nyariin anak siakan ke dia.. Kek gak punya kerjaan lain aja "

Ujar ibu mahen.. Kakak tiri dari Akeera

" Tuh.. Anak sialan dah pulang.. Dari mana aja loh hah.. Dasar anak sialan gak punya otak.. Udah 2 bulan kamu gak pulang.. Habis dari mana aja.. Mana baju ke anak pank lagi.. "

Ujar mahen kakak tiri ku

" Bukan urusan kalian.. "

Jawab ku ketus

"Akera.. Jaga ucapan mu.. Dia itu kakak kamu.. "Bentak papa ku 

"Liat tuh si mahen abang kamu.. Dia baik.. Gak kayak kamu pembangkang.. Bisa nya cuman malu maluin keluarga aja... Anak gak guna "

Sambung papa ku

Tanpa menjawab perkataan papa aku langsung melangkah kan kaki ku meninggalkan rumah ini.. 

Namun saat aku sedang melangkahkan kaki ku.. 

Papa ku berteriak

" Anak sialan.. Mau kemana lagi kamu hah.. Dasar An*ing "

Teriak nya kepada ku

Tanpa menoleh sedikit pun.. Aku berkata

"Kalian tau gak.. Kata singkat dari banyak bicara? 

Kenapa diam? Kalian gak tau? 

BACOT"

Teriak ku sambil meninggal rumah ku sambil berlari aku menangis sejadi jadi nya.. 

Tanpa ku sadari sebuah mobil melaju dengan begitu cepat ke arah ku dan

*brug  

Pandangan ku mulai kabur dan di sana aku tak ingat apa apa lagi.. 

" Dok.. Gimana keadaan anak saya "

Ujar papa ku yang bernama Rio

" Maaf pa.. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin.. Namun tak Dir berkata lain.. Anak anda telah meninggal dunia.. Dan beliau menitip kan surat ini.. Untuk anda.. Sebelum ia menutup mata "

Ujar dokter itu sambil berlalu. 

Melihat ke pergi an sang dokter.. Rio pun langsung membuka surat tersebut

Bak di sambar petir.. Rio langsung berlari menghampiri jasad sang anak.. Yang tertutup oleh kain putih

" Akera.. Bangun nak.. Maafin papa.. Gara-gara papa kamu kayak gini.. Papa gak bermaksud buat mengabaikan kamu.. Maaf.. Maaf hiks hiks"

Tangis Rio sambil memeluk jasad sang putri

" Sudah mas.. Akera sudah tenang di Sana.. "

Ujar Ningsih istri ke dua dari Rio setelah ibu dari akera meninggal dunia

" Diam.. Dan baca ini '

Ujar Rio sambil memberikan sebuah surat peninggalan dari akera

{ ayah.. Maafin akera.. Akera gak bermaksud buat ayah malu.. Akera begini juga gara gara papa.. Kalo bukan karna papa mengabaikan akera akera juga gak bakalan kayak gini.. 

Akera lakuin ini supaya dapet perhatian dari papa.. Tapi akera salah.. Maaf.. Semoga papa bahagia bersama keluarga baru papa.. Terima kasih untuk 15 tahun nya papa.. 

Akera sayang papa }

Begitu lah isi surat dari akera

"M-mas.. Maaf.. Gara gara aku.. Kamu dan akera berpisah., maaf.. andai saja aku tidak hadir di keluarga kamu.. Mungkin ini semua tidak akan terjadi"

Ujar Ningsih dengan air mata yang membasahi pipi nya

"Sudah lah Ningsih jangan menyalahkan diri sendiri.. Akera sudah tenang di sana.. Dan kamu mahen.. Minta maaf lah pada akera "

"Baik papa.. Akera.. Maafin kakak yah.. Aku salah.. Seharusnya kamu mendapatkan kasih sayang yang lebih dari papa.. Bukan aku.. Aku hanya perusak kebahagian kamu.. Aku minta maaf... Semoga kamu tengah di sana yah akera"

Ujar mahen sambil mengenggam erat jemari keara 

Tanpa kalian sadari jasad akera tersenyum dengan air mata yang memnetes di sudut mata nya

BADAI KELABU

BADAI KELABU

Karya : Rika Anggraeni

Kelas : 9C


Merintih butiran debu

Dalam doa yang tak terucap

Melandai rindu menanti mu

Dalam sanjung hatiku menunggu...


Semua bagaikan badai di tengah soraknya angin

Memecah angan dalam sunyi yang merasuki

Ku melantunkan jejak kepada tanah

Berharap kau tahu

ku telah melepaskan mu dari belenggu jiwaku...


Kepada alam ku berpesan  

Dalam hati yang sudah mengelebu

Tak jelas ku harus mencarimu

Biarlah angan yang menantimu...


Dalam seruan badai

Ku sampaikan sudah membebaskan mu dari tangan harapanku

Biarlah, biarlah ku idamkan kau dalam setiap helai mimpi...

Roleplay "The Snow Queen"


 Roleplay "The Snow Queen" karya siswi-siswi hebat yang terdiri dari Kamilah, Syaira, Wulan, Refi, Ima dan Sari. Kreatifitas yang luar biasa dalam rangka memenuhi tugas bahasa Inggris dari Bapak Rizmal Banyu, S.Pd., Sehingga beliau sebagai gurunya bangga dan ingin di pajang di mading digital Nesama.

GETIR KEHIDUPAN

GETIR KEHIDUPAN

Karya : Naira Hilmiyah

Kelas : 8H


Perjalanan dengan penuh sebuah peluh

Yang membasahi tubuh ini

Dengan ke gentingan mentari

Yeng membuat diri ini terasa lengket


Rasa lapar yang membuat perut ini terasa sakit

Kering nya tenggorokan ini yang membuat diri ku

Terkulai lemas


Sebuah roti yang di genggam oleh sang ibunda

Yang dengan mata kepala ku sendiri ia

Terseret okeh sebuah kendara besar beroda 4

Sakit hati ini saat melihat sebuah cairan merah yang menyelimuti tubuh sang ibunda


Dengan perasaan getir.. Ku memeluk jasad sang ibunda dengan penuh kesenduan dalam hidup ku

Untuk yang terakhir kali nya dalam kehidupan ku

HUTAN BELANTARA

 HUTAN BELANTARA

Karya : Rika

Kelas : 9C

Cahaya matahari mulai bersinar kembali, menerangi bumi yang semula gelap gulita. disana aku termenung dalam setengah jendela terbuka. memikirkan liburan kali ini akan kemana. "hemm,, hari ini adalah hari libur,tapii akhir akhir ini aku tidak memiliki acara liburan.ahh bosan sekali kalau diam di rumah saja."di rundungan kebingungan tiba tiba suara ponselku berdering memecah keheningan " kring.. kring.. kring " seolah ada yang memangilku dalam ponsel. aku membalikan badan lalu mengangkat telepon tersebut. ternyata itu paman dan bibi ku mengajak ku tuk ikut menjelajahi hutan belantara. aku menyetujui nya untuk ikut menjelajah dan kami akan berangkat pada pukul 10.00 pagii. waktu demi waktu tak terasa sudah pukul 09.00 . 1 jam lagi mulai pukul 10.00 aku mulai berkemas menyiapkan bekal yang akan di bawa.setelah semua sudah terkemas rapi aku dan paman bibiku siap berangkat menjelajah. kamii berjalan perlahan menelusuri hutan belantara.Menikmati keindahan di tengah alaminya alam.burung burung berkicau menambah kehangatan suasana.semilir angin menggoyangkan dedaunan berkelombak di atas dahan." Huftt segarr bngtt ini anginn.membasuh keringat ku" seru ku dalam nada lelah.dalam kelelahan, mataku tersorot batu besar kokoh yang mengundang ku tuk istirahat sejenak melepaskan lelah yang membebani." kita istirahat disana dulu saja yaa,, kaki bibi sudah pegal pegal" ujar bibi ku. Kami beristirahat disana sambil menyelami asri nya alam.bibi dan pamanku menceritakan Keseruan pengalaman mereka saat menjelajah hutan hutan di Nusantara.Saat kami asyik berbincang.tiba tiba ada bayangan hitam besar di atas kepala kami.kami gugup hampir tidak bergerak.Tiba tiba Bibi dan paman ku memegang tanganku.menyuruh ku tuk tak bergerak dan diam kaku tak berbicara."wrawwww" naungan seekor beruang hitam besar di atas kepala kami.Badan ku bergetar ketakutan.bibiku memegang erat tangan ku supaya tenang.menyuruh ku tuk pejamkan mata . beruang itu terus melihat ke arah kami .kami tetap diam dan tak bergerak sama sekali hingga akhirnya beruang itu pergi."huhuhuhu" serentak tangisan ku mengalir di pipi.ketakutan ku mengundang tangisan di kala itu. "Sudah,,sudahh ,tenang" ujar pamanku yang mencoba menenangkan ku.akhirnya aku tenang.walau rasa takut itu tetap menghantui ku.

" Sudahh,, hari makiin siang takut ada beruang lagi nanti .ayo kita lanjuti perjalanan kita" Seru bibiku sambil menunjuk arah perjalanan." Hem, sebaiknya kita beristirahat dulu, takut di perjalanan kita ketemu beruang itu lagii" ujar  pamanku yang kelelahan." Ya sudah ayo kita istirahat di gua itu" ucap bibiku.akhirnya kami beristirahat di sana .gua disana terlihat lembab, gelap,dan angker .Tapi kami tetap beristirahat di sana.ketika kami beristirahat,,kami  mendengar suara gemuruh yang semakin lama semakin keras.kami terkejut ketika melihat longsor bebatuan yang menutupi pintu gua." i-inii gimana inii kok bisaa tiba tiba longsor?" ujar bibiku yang panik serentak.kami mencoba mendorong bebatuan tersebut,,tetapi bebatuan itu terlalu besar dan berat.kami sadar bahwa kami terjebak dalam gua " ga ada cara lainn ini,, kalau di dorong juga gak mungkin deh," ucap paman kuu ."lllau bagaimna ini pamann ,apa kita akan terjebak saja?"gelisah ku yang panik." ginii,, kita cari bantuan sajaKe tim SAR ,, hubungi nya lewat telepon darurat." Ucap pamanku.setelah kita mengubungi tim SAR, mereka datang menyelamatkan kita mengunakan alat penghancur batu untuk membuka jalan keluarr. celah celah cahaya mulai bersinar kembali artinya sudah ada jalan untuk keluar .kami keluar satu persatu melewati celah tersebut.hingga akhirnya kami di evakuasi dan di selamatkan di gua yang gelap itu.


makna dari cerpen " HUTAN BELANTARA" adalah cerpen ini mengajar kepada kita untuk berhati hati saat menjelajah di alam terbuka.kita harus memastikan bahwa kita harus selalu berada dalam tempat yang aman,,gua bukan termasuk  tempat yang aman karena disana terdapat banyak hewan hewan yang liar seperti kelelawar,kelabang ,dan lain lain dan rentan akan bencana seperti runtuhnya bebatuan karna longsor .selain itu, kita harus memperhatikan alat alat yang bisa membantu saat terjadi risiko di alam terbuka.dan kita juga harus berpikir jernih saat menyelesaikan masalah