Mading Digital

NESAMA

Dia dan Penyesalannya

 Dia dan Penyesalannya

Karya: Anisya
Kelas: 8H

 Siang berganti malam, dengan hembusan angin yang datang menyertainya. Tiba-tiba.. 

 "Ting" Suara pesan berbunyi

 Aku heran, siapa yang mengirimiku pesan di malam hari? Aku mencoba untuk tidak membuka pesan itu, namun pada akhirnya aku kalah dengan rasa penasaranku sendiri, dan segera membuka pesan itu. 

.... 

.... 

"Lysa, bisakah kamu kasih aku satu kali lagi kesempatan untuk memperbaiki semuanya? Nyatanya selama 5 bulan kebelakang sulit rasanya untuk menemukan cinta kembali. Karena rumahku tetap ada di kamu, I always love you, tomorrow, later, forever only you" Ungkap Resa

Deg! Aku terpaku, dan tidak menyangka sama sekali setelah membacanya. 

" Mengapa disaat aku sudah mulai terbiasa tanpa kamu, gak mau tau tentang kamu lagi, udah mulai terbiasa tanpa kamu lagi, tapi kenapa kamu malahan datang menghubungiku lagi? " Ucapku lirih

 "Apakah kamu tahu perasaanku bagaimana? Aku capek! Apa luka yang selama ini kamu berikan semua itu masih kurang? " Aku tersenyum hambar, lalu bergegas untuk tidur daripada memikirkan apa yang tidak harus dipikirkan.

 Pagi pun tiba. Aku memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatku untuk memberitahu kejadian semalam. Aku pergi dengan mata yang sembab. 

 Sesampainya disana, aku langsung memencet bel dan menunggu diluar. Tidak lama kemudian sahabatku langsung membuka pintu. 

 "ceklek"

 " Ada ap- " ucapannya terputus karena aku langsung memeluknya. 

 " Hiks.. hiks..hiks.. "

 Rina bingung karena punggungnya tiba-tiba basah dan langsung membalas pelukku. 

 Seketika aku mulai tenang dengan dekapan dan elusan hangat yang rina berikan. 

 " Lysa ada apa? " Khawatir Rina

 Aku menggeleng, kemudian dia membawaku masuk dan duduk di satu kursi. Setelah itu aku menceritakan kejadian waktu semalam. 

.... 

.... 

 Deg! Rina pun sama halnya denganku. Ia terkejut setelah mengetahui semuanya.

" Rina.. Aku harus gimana? " Tanyaku dengan lirih

 Rina tak kuasa melihatku seperti ini, dan tak sadar meneteskan beberapa bulir air matanya. 

" Lysa, apa kamu masih cinta sama dia? " Tanya Rina dengan cepat 

 Skamak! Aku terdiam. Aku melihat Rina tengah menanti jawaban dariku. Aku menghembuskan nafas

" Aku tak tahu Rina, entah mengapa disaat ada orang yang hanya menyebut namanya saja seketika rindu dan sakit langsung berperang dalam benakku " Ungkapku

" Mungkin kamu hanya sebatas rindu Lysa " Jawab Rina

" Sadar Lysa sadar! Disaat kamu menyembuhkan luka-luka yang dia berikan, apa dia pernah menoleh kepadamu? Tidak Lysa, malah dia dengan bangganya bermesraan dengan perempuan lain, aku gak mau kamu kembali ke masa itu lagi Lysa.." lanjutnya

 Karena ucapan Rina seketika aku pun tersadar, bahwa memang benar dia adalah laki-laki yang begitu aku cintai sampai sedalam ini namun pada masanya. 

 Rina yang tidak tega melihatku seperti ini, dia memutuskan mengajakku ke sebuah taman supaya lebih rileks katanya. 

Saat di perjalanan, tiba tiba.. 

Duk

" Aduhh " Ringisku

 Aku tersandung dan hampir saja terjatuh, mataku terpejam tapi.." kenapa tidak jatuh juga? " Fikirku. Tidak ku sangka ternyata orang yang menopang tubuhku. ketika ku sadar aku segera melepaskannya. 

" Eh, maaf ya? " Ujarnya

" Iya, lagian itu salahku juga " jawabku reflek

" Lysa? " kejutnya

   Aku tersentak, " Kenapa dia tahu namaku ya? " ucapku dalam hati tapi suara itu tak begitu asing.

   Dengan rasa penasaran aku mendongakkan kepalaku, seketika mataku melebar dan hatiku berdetak tidak karuan. Aku merasa tanganku seperti ada yang memegang dan dugaanku benar. Dia memegang kedua tanganku. 

   Karenanya, entah kenapa memori-memori dan kenangan itu seketika langsung menghantuiku. Hanya karena genggaman saja. 

" Apa ini yang dimaksud dejavu ya? " tanyaku dalan hati.

" Lysa maafin aku, aku ingin kita perbaiki lagi ya? " mohonnya 

  Set, aku segera melepaskan genggaman itu, dan langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

   Ia tersentak, mungkin kaget atas perlakuanku dan terus saja mengejarku dengan memanggil namaku.

" LYSAA..LYSAA..." 

   Kami pun terpisah karena terhalang oleh sebuah mobil.

" Maaf, mungkin ini saatnya kita berpisah untuk selamanya " ucapku lirih dan segera meninggalkan tempat itu.

Dar...Dar..Dar..

   Suara petir bergemuruh dengan hujan yang sangat deras, sehingga yang tadinya ramai seketika mendadak sunyi bak sedang berada di tengah hutan. Aku pun akhirnya berteduh,

" Mungkin pada masanya aku lebih baik kehujanan bersamamu daripada berteduh tetapi tidak denganmu. Namun sekarang aku memilih berteduh dengan orang baru daripada kehujanan bersamamu. Karena kita hanya sebatas masalalu yang tidak akan pernah bersatu, meski rindu terus saja berperang dalam hatiku " ucapku dalam hati

" Lysa maapkan aku " sesal Resa

" Ternyata benar penyesalan hanya ada di akhir, maap selama bersamaku kamu selalu saja sakit hati. Aku nyesel Lysa! Kenapa disaat sudah seperti ini, aku baru sadar, " ucap Resa 

" Mungkin ini saatnya kamu merasakan penyesalan itu karena ulahmu sendiri, nikmatilah hidupmu dengan penuh rasa sesal! Aku tidak dendam ataupun benci terhadapmu, hanya saja aku tidak terima aku diperlakukan seperti itu. Semoga dari kisah ini kamu belajar untuk lebih baik kedepannya. See you, the man I love so much, but in time. Jikala kamu ingin kembali padaku, maaf aku tidak akan ingin kembali lagi. Cukup kemarin yang merubah diriku menjadi seperti ini. Karena aku akan membuka lembaran baru untuk orang yang akan hadir dalam hidupku, " batinku

   Berapa bulan kemudian, aku akhirnya menemukan orang yang meratukanku dan menjadikanku segalanya. Mungkin ini balasanku karena dulu aku diperlakukan semena-mena oleh kekasihku. 

Ada yang menanyakan gimana keaadan Resa? Ternyata ia sudah mengakhiri hidupnya sendiri karena tidak sanggup hidup tanpa Lysa.


0 Komentar:

Posting Komentar