Jejak di Pasir yang Tak Terlihat
Di sebuah kota kecil, Ardi bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung perkantoran. Sejak kecil, Ardi merasa impiannya selalu jauh, seakan tak terjangkau. Mimpi besarnya adalah menjadi penulis, tapi pekerjaan sehari-harinya tak pernah memberi ruang untuk itu. Setiap hari, ia bangun pagi, membersihkan lantai yang tak pernah dihargai orang. Semua orang sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan tak ada satu pun yang peduli.
Suatu malam, saat membersihkan gedung yang hampir kosong, Ardi menemukan sepasang sepatu yang tertinggal. Di dalam sepatu itu, ada selembar kertas kecil yang bertuliskan, "Terkadang, jejak yang paling penting tidak terlihat oleh mata, tapi bisa dirasakan oleh hati."
Kalimat itu menghentikan langkah Ardi. Meskipun pekerjaannya tak terlihat, ia sadar bahwa setiap hal kecil yang ia lakukan tetap punya arti. Dengan semangat baru, Ardi mulai menulis kembali. Setiap kali ada waktu luang, ia menulis cerita-cerita kecil dalam buku catatan.
Beberapa bulan kemudian, seorang wanita yang kebetulan lewat melihat buku catatan Ardi dan tertarik dengan tulisannya. "Apakah kamu sudah mempertimbangkan untuk menerbitkannya?" tanyanya. Wanita itu akhirnya membantu Ardi mewujudkan mimpinya.
Meskipun perjalanan Ardi masih panjang, ia kini tahu bahwa jejak-jejak kecil yang ia buat, meski tak terlihat, tetap memiliki dampak besar.
---
Pesan Moral:
Cerpen ini mengingatkan kita bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil, meski tak terlihat oleh banyak orang, tetap berarti. Jangan menyerah hanya karena dunia tidak melihat usaha kita; kadang-kadang, langkah kecil kita adalah yang paling kuat dalam mewujudkan impian
0 Komentar:
Posting Komentar