Mading Digital

NESAMA

Lihat Kami Juga

 Lihat Kami Juga

By: Naira

Di siang hari yang begitu panasnya. Aku melihat dua orang gadis kecil yang tengah memulung botol bekas dengan satu orang anak kecil yang terus menangis dalam pangkuan salah satu gadis kecil itu.

"Assalamualaikum, Ade. Maaf mengganggu waktunya. Kalo boleh tau adeknya kenapa nangis terus??"

tanyaku kepada salah satu gadis itu.

"Adeku lapar kak, kami belum makan dari kemarin malam,"

Ujar Ratna kakak tertua dari ke dua adiknya, yakni Helmia dan Nara.

"Astagfirullah, kalo begitu ayo kita makan dulu,"

tawarku. Dan mereka hanya menganggukkan kepalanya.

Sesampainya di warung makan.

"Gimana enak makanannya??"

"Enak kak, makasih yah. Maaf udah ngerepotin kakak."

"Kalian ga ngerepotin kakak kok, kakak malah seneng karna dengan adanya kalian kakak merasa punya adek,"

Ungkapku yang membuat Ratna terdiam dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ratna kamu kenapa?"

Tanya ku sedikit panik.

"Ratna ga papa kok kak, Ratna cuman kangen bapa sama mamah Ratna aja. Hidup tanpa sosok dari orang tua itu sakit kak. Ratna juga mau sekolah, Ratna juga mau Ade-ade Ratna sekolah dengan layak. Bahkan untuk sekedar tidur saja kami tak mampu kak. Hidup di kota yang besar ini benar-benar sangat sakit, apa lagi saat mendapatkan hinaan dan cacian dari orang yang derajat nya jauh di atas Ratna,"

Ungkap Ratna. Yang membuat air mataku mengalir dengan sendirinya.

"Iya kak, Helmia juga mau hidup dengan baik seperti orang-orang diluaraan sana. Setidaknya Helmia mau punya teman untuk bermain kak. Jangankan untuk berteman menganggap kehadiran kita saja tidak. Kak, kenapa orang miskin seperti kita selalu dikucilkan? Apakah orang miskin seperti kita tidak berhak bahagia? Tolong, lihat Kami juga kak!! kami juga ingin merasakan kebahagiaan itu."

Sambung Helmia yang membuat hatiku tersayat.

"Ratna, Helmia. Dengerin kakak yah, tidak semua yang kalian pikirkan itu benar. Memang hidup tanpa sosok kedua orang tua itu sakit. Kakak juga merasakan hal itu. Tapi kalian harus yakin kalo di balik semua ini pasti ada hikmah yang begitu besar. Jangan pernah merasa terkucilkan, masih banyak orang diluaraan sana yang masih perduli sama kalian. Jangan berpikir seperti itu lagi yah, Ratna, Helmia. Masih ada Allah yang akan terus bersama kalian,"

Jelasku sambil memeluk ketiga anak kecil itu.

"Di dalam setiap kehidupan pasti akan selalu ada rintangan yang harus kita lewati. Manis pahitnya kehidupan tergantung bagaimana cara kita mengatasi masalah itu. Pentingnya bersyukur dalam kehidupan itu sangat lah penting. Bahkan di generasi kita yang sekarang ini, sikap menghargai dan perduli sesama manusia itu jarang sekali kita temui. Untuk itu marilah kita bangkitkan sikap menghargai dan perduli sesama manusia mulai dari sekarang. Dan jangan pernah merasa paling sempurna karna yang sempurna hanyalah Allah swt."

0 Komentar:

Posting Komentar