Dia Ciptaanmu Namun Bukan Hambamu
Karya : Muslimah
Kelas : 9D
"Ibu, Keysa pergi dulu assalamualaikum.." Keysa berlari menghampiri sepeda yang terparkir di halaman rumah nya "Iya waalaikumsalam hati-hati Keysa" ibunya kembali bersih-bersih halaman rumah setelah Keysa pergi.
Keysa sampai di tempat Umay, ia menunggu Umay sambil bermain ponsel, tak berselang lama Umay menghampiri Keysa "Yuk Kekey aku udah siapp" Umay berputar melihat kan gamis yang ia pakai "Kekey, apakah ini bagus?" Umay tersenyum riang, "Iya, itu sangat cocok untuk Umay" Keysa tertawa kecil, sungguh sahabat nya ini sangat lucu.
Mereka berdua kini berada di toko buku. "Umay aku mau mencari buku di sana, kamu tunggu aja di sini sambil membaca bukumu. tenang saja, aku tidak akan meninggalkan mu lagi okee" Keysa menepuk pundak Umay lalu pergi mencari buku yang ia inginkan, Umay hanya mengerutkan dahinya, ia sungguh trauma sewaktu minggu lalu di tinggalkan oleh sahabatnya di toko buku sendirian "awas saja kalau dia meninggalkan ku lagi" Umay bergumam sambil terus membaca buku.
Keysa melihat-lihat sekelilingnya, Keysa sudah lelah mencari buku itu namun ia melihat ada seorang pemuda yang sedang memegangi buku yang ia cari, Keysa menghampiri pemuda itu untuk bertanya kepadanya "Halo... maaf menganggu waktu membaca mu tapi apa boleh aku tau buku apa yang sedang kamu baca?" Keysa sedikit gelagapan saat berbicara karena ia sungguh gugup, "Oh iya halo.. tentu saja, buku ini berjudul Dia Ciptaanmu Namun Bukan Hambamu memangnya ada apa?" pemuda itu balik bertanya kepada Keysa, "Wahh... apa aku boleh tau dimana kamu mendapatkan buku itu? dari tadi aku berkeliling mencari buku itu tapi aku tidak menemukannya..." pemuda itu berdiri lalu menunjukkan arah buku yang Keysa cari, "Terimakasih atas bantuannya" Keysa tersenyum lalu berjalan ke arah yang pemuda itu tunjuk.
"Hmm mana mana mana... nahh itu dia... akhirnya aku menemukannya, tapi itu terlalu tinggi untuk aku gapai" Keysa mencari-cari kursi untuk menggapai rak buku yang cukup tinggi tapi pemuda tadi membantu nya mengambil kan buku itu dan sekali lagi Keysa berterima kasih.
Hari sudah mulai sore, Keysa kembali ketempat Umay berada lalu mengajak Umay untuk pulang. Mereka pulang bersama dan Keysa bercerita tentang pemuda yang ia temui "Kamu tau Umay, dia sangat tinggi dan juga tampan, selera kita juga sama soal buku, apa mungkin dia itu jodohku?" Umay hanya tertawa mendengar ocehan Keysa.
Hari ini Umay tidak bisa ikut Keysa ke toko buku karena sedang ada acara keluarga jadi terpaksa Keysa pergi sendiri, Keysa melihat-lihat buku-buku yang tertata rapih itu, tak disangka ia berjumpa kembali dengan pemuda kemarin. "wah sungguh kita bertemu lagi? Ya Allah apa mungkin kami jodoh?" Keysa tersenyum saat melihat pemuda itu memilih buku yang akan ia baca namun pandangannya tertuju pada sebuah kalung di leher pemuda itu, kalung itu berbentuk salib. Keysa tersenyum "Ya Allah ciptaanmu memang sangat indah, aku sampai kagum untuk sesaat, memang benar seperti judul buku ya Allah, dia ciptaanmu namun bukan hambamu, sungguh luar biasa." Keysa tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya, mengambil buku lalu pergi dari toko itu untuk pulang, ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya, "Gadis itu sangat sempurna sampai aku lupa siapa Tuhanku".