Mading Digital

NESAMA
  • Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana SMPN 1 Malangbong

  • Home

    Mading Digital SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Info Grafis SMPN 1 Malangbong

  • Informasi

    Program Unggulan SMPN 1 Malangbong

HARTA ADALAH FITNAH


HARTA ADALAH FITNAH

 

BY : MUHAMMAD FADHIL NURHIKAM

Kelas: 9K


Pada suatu hari, hiduplah seorang konglomerat yang bernama Budi yang memiliki kekayaan sebanyak 1 triliun rupiah, selain memiliki harta yang banyak Budi juga memiliki tanah yang sangat luas sekitar 2 hektar, ia tinggal di Kota Tangerang Selatan tepatnya di daerah Bumi Serpong Damai ( BSD ), dan ia pun memiliki 3 orang adik diantaranya 2 adik perempuan dan 1 adik laki laki, dan ia memiliki 4 orang anak

diantaranya 2 anak laki laki dan 2 anak perempuan, sedangkan istri Budi yang bernama Sinta telah meninggal setelah melahirkan anak keempat mereka tetapi anaknya selamat sedangkan istrinya tidak selamat alias meninggal dunia.

 

Tetapi dibalik banyaknya harta yang dimiliki Budi ada sebuah perjuangan yang dilakukan Budi selama 20 tahun untuk mendapatkan kekayaan tersebut. Pada suatu hari Budi sakit parah, dan saat dibawa

ke dokter dan diperiksa ternyata Budi terkena penyakit kanker paru paru stadium 2 yang di mana sel kanker tersebut baru mulai menyebar dan menyerang organ lain. Tetapi keluarganya masih tidak percaya bahwa Budi terkena penyakit kanker paru paru, karena Budi terlihat sehat dan tidak ada gejala gejala terkena kanker dan baru tadi pagi Budi sakit.


Beberapa bulan telah berlalu keluarga Budi selalu mengantar Budi untuk kontrol setiap 1 minggu sekali, dan pada saat bulan ke 3 Budi terkena kanker paru paru dokter mengatakan bahwa kanker paru paru pak Budi meningkat jadi stadium 3, mereka berharap Budi bisa sembuh dari penyakit kanker paru parunya. Tetapi tuhan berkehendak lain Budi tidak selamat dari penyakit kanker paru parunya karena saat masuk bulan ke 5 kanker paru paru Budi sudah masuk stadium 4 yang dimana sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain di luar paru-paru, seperti otak, tulang, dan hati.


 

Sebelum meninggal Budi berbicara kepada anak anaknya, anak anakku apakah kalian sanggup menemani ayah di dalam kubur selama

40 hari, setelah ayah mati nanti setengah dari harta ayah buat kalian yang mau menemani ayah di dalam kubur, keempat anaknya pun sontak menolak permintaan ayahnya karena mereka mana mungkin sanggup menemani ayahnya selama 40 hari karena pada saat itu ayah sudah menjadi mayat. Keesokan harinya Budi memanggil ke 3 orang adiknya dan ditanyakan kembali adik adikku apakah kalian sanggup menemani

ku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti setengah dari harta aku buat kalian yang mau menemani aku di dalam kubur, adik adiknya pun menjawab apakah kamu sudah gila, mana mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.

 

 

Lalu dengan sedih Budi memanggil pengawalnya dan berkata kepada pengawalnya jika ia meninggal beritahu para warga siapa yang sanggup menemaninya di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati maka ia akan aku berikan setengah dari hartaku. Beberapa hari kemudian Budi pun meninggal lalu pengawalnya langsung mengumumkan wasiat bosnya kepada warga siapa yang ingin menemani bos saya yaitu pak Budi di dalam kubur selama 40 hari maka ia akan mendapatkan setengah dari harta yang di miliki pak Budi, pada waktu yang hampir bersamaan ada seorang tukang kayu yang sangat miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut, lalu tukang kayu tersebut dengan tergesa gesa segera datang ke rumah pak Budi untuk memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya.


Keesokan harinya, dikebumikan lah jenazah pak Budi, si tukang kayu pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa kapaknya yang paling berharga yang di miliki si tukang kayu untuk bekerja mencari nafkah. Setelah 7 langkah para pengantar jenazah meninggalkan area pemakaman datanglah malaikat munkar nakir ke dalam kubur tersebut, si tukang kayu yang menyadari siapa yang datang ia segera agak menjauh dari mayat pak Budi, di benaknya sudah tiba saatnya lah pak Budi akan diinterogasi oleh malaikat munkar dan nakir, tapi yang terjadi malah sebaliknya, malaikat munkar nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya apa yang kau lakukan di sini, aku menemani mayat ini selama

40 hari untuk mendapatkan setengah dari harta warisannya jawab si tukang kayu, apa saja harta yang kau miliki tanya munkar nakir, hartaku cuma kapak ini saja untuk mencari rezeki jawab si tukang kayu, kemudian munkar nakir bertanya lagi dari mana kau dapatkan kapakmu itu, aku membelinya, lalu pergilah malaikat munkar dan nakir dari dalam kubur tersebut.

 

 

Besok di hari ke 2 mereka datang lagi dan bertanya apa saja yang kau lakukan dengan kapakmu itu, aku menebang pohon untuk dijadikan

kayu bakar lalu aku jual ke pasar jawabnya. Di hari ke 3 ditanya lagi pohon siapa yang kau tebang dengan kapakmu ini, pohon itu tumbuh di hutan belantara jadi tidak ada yang punya jawabnya, apa kau yakin lanjut malaikat kemudian mereka menghilang. Datang lagi di hari ke 4 bertanya lagi adakah kau potong pohon pohon tersebut dengan kapak

ini sesuai ukurannya dan beratnya yang sama untuk dijual, aku dipotong dikira kira saja mana mungkin ukurannya bisa sama rata tegas tukang kayu. Begitu terus yang dilakukakn malaikat munkar nakir datang dan pergi sampai tak terasa sekarang 39 hari sudah dan yang ditanyakan masih berkisar dengan kapak tersebut.


Di hari terakhir yang ke 40 datanglah malaikat munkar dan nakir sekali lagi bertemu dengan tukang kayu tersebut berkata munkar dan nakir hari ini kami akan kembali bertanya soal kapakmu ini, belum sempat munkar nakir melanjutkan pertanyaannya, si tukang kayu tersebut segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut, ternyata di

luar sudah banyak orang yang menantikan kehadirannya untuk keluar dari kuburan itu, si tukang kayu dengan tergesa gesa keluar dan lari meninggalkan mereka sambil berteriak kalian ambil saja semua bagian harta warisan ini karena aku sudah tidak menginginkannya lagi,

sesampai di rumah si tukang kayu berkata pada istrinya, aku sudah tidak menginginkan separuh harta warisan dari mayat itu, di dunia ini harta yang ku miliki padahal cuma satu kapak ini tapi malaikat munkar nakir selama 40 hari yang mereka tanyakan dan persoalkan masih saja seputar kapak ini, bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak entah berapa lama dan bagaimana aku menjawabnya.

 

 

 

 

 

~TAMAT~

Nenekku tersayang

 Nenekku tersayang..

Karya: Zahran Qais Daniel 

Kelas: 7F

Di suatu hari ada seorang anak perempuan yang hidup bersama nenek nya yang bernama Liora.liora adalah anak yang tangguh,ceria,cerdas,dan penuh bakat. Bakat Liora adalah menyanyi,liora juga mempunyai impian untuk menjadi penyanyi yang terkenal dan sukses,nenek nya pun selalu mendukung nya.

Di suatu hari saat liora masih anak anak dia dan neneknya berbelanja bahan-bahan kue karena nenek nya ingin membuat kue ulang tahun untuk cucu tersayangnya, yaitu liora saat sudah berbelanja liora tidak sengaja melihat toko musik yang penuh dengan alat musik,sontak liora pun ingin masuk ke dalam toko itu dan mengajak nenek nya. 

Liora"nenek aku ingin masuk ke dalam toko musik itu bolehkah kita mampir ke toko musik itu sebentar?". 

Nenek"boleh sayang ayo kita ke toko musik itu."

Aku adalah Pelangi

 Aku adalah Pelangi 

Karya: Muslimah
Kelas: 9D

"Wah hujan" Ririn bergegas menuju kursi dimana saudara kembarnya berada, "Reno Reno!!" Ririn duduk di sebelah saudara nya itu sambil menatapnya, Reno yang menyadari hal itu menatap kembali Ririn, Ririn hanya tersenyum sambil mengedip-ngedipkan matanya "Ada apa Ririn?" Reno bertanya cukup lembut kepada saudaranya itu, karena jika ia naikkan sedikit saja nada bicaranya maka Ririn akan kesal lalu menangis. Ririn memang anak yang cengeng, manja dan juga nakal, namun ia sangat penurut kepada kakaknya, "Reno ayo bermain hujan, sekarang sedang hujan!" Ririn turun dari kursinya lalu mulai melompat-lompat sambil menunjuk keluar jendela, ia memasang wajah imutnya untuk membujuk saudara nya itu agar ikut bermain hujan bersama nya.

"Reno ayolah ayolah, aku mohon yaa.." Reno tidak bisa berkata-kata lagi ia hanya mengangguk kepada Ririn, "Wahhhh yeyy asikkk kita bermain hujann!!" Ririn melompat-lompat kegirangan dengan jawaban kakanya lalu ia menarik tangan kakanya untuk meminta izin kepada ibu agar bisa bermain hujan, "Ibu ibuuu Ririn akan bermain hujan yaa" Ririn terus tersenyum, tangannya masih menggenggam erat tangan kakaknya, setelah ibu memberikan izin Ririn berlarian keluar sambil tertawa, Reno yang melihat itupun ikut tertawa.

Mereka berdua kini bermain hujan bersama, "Reno kemarilah... duduk disini di sebelah Ririn.." Ririn menepuk-nepuk tempat disebelahnya, "Coba berbaring seperti Ririn agar hujannya terasa di wajah, ini menyenangkan hehe" Ririn terus tertawa tanpa henti, Reno hanya mengikuti apa yang adiknya itu suruh.

Tak terasa lamanya bermain, hujanpun mulai reda. "Reno tau tidak?" Reno menatap Ririn kebingungan "Tahu soal apa?" Ririn tersenyum lalu melihat langit yang mulai terang "Ririn pengen deh jadi pelangi" Ririn menatap kakanya dengan senyuman di wajahnya "Kenapa Ririn pengen jadi pelangi?" Reno bertanya kenapa adiknya itu ingin menjadi pelangi, "Karena Ririn ingin membawa kebahagiaan untuk orang yang sedang bersedih, jika hujan reda selalu ada pelangi sampai semua orang yang sedang bermain hujan melihat kagum dan tersenyum, mereka bahkan bisa lupa kalau mereka sedang bermain hujan karena melihat pelangi itu, sama hal nya dengan Ririn, Ririn juga ingin membawa kebahagiaan jika orang di sekitar Ririn sedang sedih agar rasa sedih mereka terlupakan, apa Reno mengerti?" Ririn berbaring di rerumputan itu sambil memejamkan mata, "Iya Reno mengerti" Ririn tak tahu bahwa dirinya sudah menjadi pelangi di keluarganya, dengan adanya Ririn, keluarga mereka tak pernah sepi, itu yang selama ini Reno rasakan, mereka memang saudara kembar tapi Reno merasa Ririn adalah orang spesial yang dikirim oleh tuhan untuk dirinya dan keluarganya yang harus mereka jaga.

Mentor Hidup

 Mentor Hidup

Karya: Naida

Kelas: 7J



Di sebuah desa ada seorang anak yang duduk di bangku kelas 10 bernama Naya. Dia aktif dan dia terobsesi dengan pendidikan karena ia ingin  kuliah di perguruan tinggi, ia bercita-cita menjadi guru, karena ia ingin membanggakan orang tuanya.

Ada seorang sepupunya yang sedang duduk di bangku kelas 12 dia bernama  Erdi, dan ia menjadi ketua OSIS di SMA nya, selain ketua OSIS ia juga menjadi duta hukum .

Dan ada wakil ketua osis yang bernama Keya, Keya juga bukan hanya wakil ketua OSIS dia juga menjadi duta hukum duta air .

Naya sangat termotivasi oleh 2 orang itu, Naya ingin menjadi seperti mereka. Awalnya Naya tidak tahu Keya siapa ,tetapi pada suatu hari Erdi mengajak Keya berkerja kelompok, dan Keya bukan hanya pintar tetapi cantik juga, Nayapun penasaran, iapun menelusuri keya siapa sebenarnya, Naya menemui akun Instagram Keya, dan isinya luar biasa sekali. Naya semenjak itu sangat termotivasi oleh Keya menjadi rajin dan semangat belajar. Pada suatu saat Naya ingin bertemu dengan Keya, Nayapun berdoa kepada Alloh swt ..Supaya bertemu dengan Keya dan Naya ingat satu motivasi "jika kamu ingin sesuatu ,berdoa lah dan berusaha karena usaha tak akan menghianati hasil," Nayapun semangat .

Pada pagi hari Naya bertemu Erdi dan berkata "kak Erdi apakah kak Keya mau kesini " ucap Naya ,

Erdi pun berkata "sepertinya tidak karena ada jadwal bimbelnya," kata Naya "oh iya, yasudah terima kasih kak"

"sama-sama "ucap Erdi .Naya pun kecewa tapi Naya ingat satu  kalimat ini "gagal tidak papa masih ada kesempatan yang besar ko ." Naya pun berdoa dan tak kenal bosan untuk menunggu Keya ke rumah Erdi .

3 hari kemudian, Naya mengechat Erdi, kata Naya "kak Erdi apakah ka Keya jadi ke sini,"

Kata Erdi " jadi Naya, " nNaya pun sangat senag, kata Naya "kak Erdi  aku pengen bertemu kak Keya ".

Kata Erdi "boleh Naya, sebentar lagi ya", Naya pun sangat senang karena bertemu motivatornya .

Pada saat bertemu Naya dan Keya pun saling menyapa dengan lembut ,"Hai Naya" ucap keya,"Hai kak Keya,"  mereka pun berbincang, dan Naya menanyakan hal- hal yang bermanfaat ke Keya dan tak lupa dengan berfoto berdua .

Tak terasa waktu  menunjukkan  pukul 16.30, Keya pun pulang dan Naya perasaannya sangat senang sekali sudah bertemu dengan Keya, Naya  mendapatkan hal -hal yang menambah wawasan dan motivasi dari Keya. Akhirnya mereka berdua sama -sama senang .

2 hari kemudian Naya mendengar ada pendaftaran osis dan diapun ikut mendaftar, dia senang sekali karena sudah mendaftar. Dan pemilihannya dilaksanakan 5hari lagi, Naya pun bersiap untuk menjawab tes wawancara, tes menulis dan sebagainya. Naya pun pada  awal masuk dia aktif orangnya. 

Pada 5 hari kemudian ,pemilihan di mulai ,Naya pun di panggil dan di tes wawancara,dan tes menulis ,dia pun deg -degan .

Pada sesudah itu Naya akhirnya keterima menjadi osis ,dia sangat senang sekali ,dia langsung memeluk kak Keya yang ada di acaranya,dan semua pun senang sekali ,dan Erdi pun tersenyum.

Dan ada Ibu guru yang menanya kepada Naya ,"Naya, apa sih motivasi kamu tertarik ke organisasi osis","Karena ada 2 orang yang sangat memotivasi saya untuk menjadi osis " ucap Naya, kata Bu guru"siapa orang tersebut? "

Naya menjawab "kak Erdi dan Kak Keya", "Bu guru pun kaget ,mengapa Erdi dan Keya menjadi motivasi?" Ucap Bu guru."Karena mereka sangat menjadi penyemangat saya ,apalagi saya semenjak kenal kak Keya ,saya menjadi rajin " ucap Naya .

Bu guru pun sangat bangga kepada Erdi dan Keya .

Pada hari Senin saat upacara Erdi dan Keya di panggil oleh Bapak kepala sekolah yang bernama Pak Andi, Erdi dan Keya sudah di panggil kedepan dan Pak  Andi sangat bangga kepada Erdi dan Keya .

Ucap  Pak Andi  "Erdi ,Keya kamu itu sangat memotivasi orang ", "Erdi dan Keya pun terkejut mendengar nya". Ucap Erdi "maaf pak ,kalo boleh tau siapa ya orang yang termotivasi oleh saya dan Keya ".Ada kelas 10 yang bernama Naya, kata Pak Andi. Naya pun di panggil ke depan ,dan Erdi dan Keya tersenyum bahagia ,Setelah Naya ke depan,Naya di tanya oleh Pak Andi , "Naya kenapa kamu bisa termotivasi oleh Erdi dan Keya "ucap Pak Andi , "karena mereka membuat saya menjadi semangat ,dan rajin, karena mereka bukan hanya osis mereka juga duta hukum ,dan saya juga menginginkan nya ,jadi saya semakin semangat dan rajin " ucap Naya , "wah luar biasa sekali kalian " ucap Pak Andi semua murid pun bertepuk tangan .

Mereka bertiga pun duduk kembali ,dan Pak Andi mengatakan "bila kamu termotivasi oleh orang ,kamu juga harus bisa memotivasi orang lain ". Dan upacara pun selesai. Saat pulang sekolah mereka bertemu di rumah Keya dan Naya ,Keya ,dan Erdi ,membahas ilmu yang sudah mereka pelajari ,dan mereka bertiga sangat senang sekali .

 Pesan moral dari cerita : 

"Jangan mudah menyerah ,bila kamu ingin sesuatu berdoa lah dan usaha ,ingat usaha tidak akan menghianati hasil,dan kuncinya adalah, doa, sabar dan usaha ".

Jiwa yang Lelah dan Rasa Rindu

 Jiwa yang Lelah dan Rasa Rindu

Pencipta: Rm Zahran Qais Daniel 

Kelas : 7F

Chapter 1: arah? 

Berilah hatimu istirahat,berilah pikiran mu istirahat aku tahu dunia memang begitu jahat, kejam dan tidak adil.tapi bagaimanapun itu kita harus tetap berusaha untuk melewati semuanya.

tenangkanlah pikiranmu, bersihkanlah isi hatimu tenanglah .jangan memikirkan hal yang di luar kendali kita kita hanya perlu memikirkan bagaimana cara menjadi yang terbaik.

Tuhan,ini sebenernya ke arah mana?

Ke kanan, Masalah 

Ke kiri, kesedihan 

Ke depan,gak ada jalan 

Ke belakang, tambah rumit 

Apa aku harus ke atas untuk menemui mu?.

Chapter 2 : nenek dan ayah: 

nenek aku sangat rindu sekali kepada nenek,kenapa nenek pergi sangat cepat?.

nenek sudah sebagai ibu bagiku, cucumu ini sangat merindukan mu nenek aku harap nenek bisa tenang di alam sana.. 

aku tak pernah mengangkat bahwa menjalani hidup, ternyata sangatlah melelahkan.banyak hal yang membuatku terluka, banyak hal yang selalu bertolak belakang, dengan harapanku rasanya aku selalu kalah dalam segala hal.nenek ternyata tumbuh dewasa tak semudah yang ku bayangkan atau aku lihat ketika aku masih kecil.

maaf jika banyak membuat nenek kecewa, percayalah nenek aku telah berusaha semampuku..

bagaimana dengan peran ayah? 

Aku mencari figur ayah di banyak hal: 

Di bagaimana caraku bekerja 

Di bagaimana caraku menyelesaikan masalah, hingga di bagaimana caraku bertahan biar gak nyerah Sama dunia.

sebab setelah dewasa kita semua butuh ayah, tapi di sosok ayah yang masih segagah dulu waktu kita kecil..

Chapter 3: motivasi dan diri kita terhadap ekspetasi..

Coba batasi ekspektasi agar tidak lagi dikecewakan oleh keadaan,tapi tetap berusaha lah dengan maksimal agar sampai pada sebuah pencapaian..

dunia terus berputar,sendiri atau bersama,mari ambil peran melewati segala hal dengan tangguh jangan lupa berterima kasih untuk jiwa dan diri yang mampu bertahan sepenuh hati.

tidak perlu membandingkan dirimu dengan yang lain jadilah diri sendiri dengan versi terbaik dan tumbuhlah dengan jauh lebih indah.


-Tamat-

Butiran Tasbih

 Butiran Tasbih

Naira Hilmiyah 

@katsha_liana

"Ya allah, hamba benar-benar sangat merindukan anak hamba,"

ujar Bu Ratna sambil menadahkan kedua tangannya di antara dua sujud.

Setelah itu, bu Ratna pun mengambil tasbih dan mulai  ber dzikir. Namun secara tiba-tiba tasbih itu terputus di iringi dengan suara petir.

"Astagfirullah, pertanda apa ini ya Allah?"

Tok

Tok

Tok

Terdengar suara ketukan pintu.

" Vina!!! Vina anakku? Akhirnya kamu pulang na"

girang Bu Ratna, saat mendapati kepulangan sang anak.

"Nak, kenapa wajah kamu pucat sekali? Kamu sakit yah? Ayok masuk dulu."

Kini Vina dan Bu Ratna berada di sofa ruang tamu.

"B-bu, maafin Vina karna udah buat ibu nunggu lama. Vina kangen ibu,"

ujar Vina dengan begitu lirih.

"Ga papa nak, yang penting kamu selamat."

"S-selamat? hiks, hiks,"

tangis Vina secara tiba-tiba.

"kamu kenapa nak? Jangan nangis nak, ada ibu di sini."

"B-bu, kalo Vina ga selamat gimna? Ibu sedih ga?"

ujar Vina di sela - sela tangisannya.

"Apa maksud kamu nak? Kamu kan sudah ada di sini bersama ibu? Apa yang kamu takutkan nak? Ibu ga kamu kehilangan kamu, cuman kamu yang ibu punya nak."

Vina pun hanya tersenyum lirih.

Tiba-tiba suara handphone berdering.

"Vina, ibu angkat telepon dulu yah. Vina tunggu di sini."

Vina pun menganggukkan kepalanya.

"Assalamualaikum, iya ini saya Ratna, ada apa yah?"

.....

" Tidak!!! Pasti kamu salah orang, Vina ada di sini, anak saya sudah pulang pa!!! Anda jangan main-main!!!"

.......

"Kalo bapa ga percaya saya akan potokan anak saya!!!"

Bu Ratna pun bergegas menuju ruang tamu, tempat di mana ia dan Vina duduk tadi.

Namun saat Bu Ratna sampai di ruang tamu, tidak ada seorang pun yang ada di sana. Terkecuali sebuah surat yang berlumuran darah.

Isi surat:

Assalamualaikum ibu. Ini Vina anak ibu. 

Ibu maafin Vina yah, Vina udah ga bisa temenin ibu lagi. Vina kecelakaan pesawat bu, maafin Vina udah bikin ibu kecewa, maafin Vina juga karna belum bisa jadi apa yang ibu mau. Vina sayang ibu. Jangan lupa datang ke pemakaman Vina yah bu.

Assalamualaikum.

"Astagfirullah Vina!!!! Kenapa kamu tega ninggalin ibu nak!! Ibu udah ga punya siapa-siapa lagi selain kamu nak!! Hiks, kalo ibu bisa milih, lebih baik ibu yang gantikan posisi kamu."

Tangis Bu Ratna secara histeris.

"Ya Allah, jika ini memang takdir untuk hamba, hamba ikhlas ya Allah, hamba ikhlas. Tolong terima semua amal kebaikan putri hamba ya Allah. Dan terima kasih karna engkau sudah mempertemukan hamba dengan putri hamba untuk yang terakhir kalinya, walaupun dalam waktu yang sesingkat-singkatnya."

ungkap bu Ratna sambil memeluk butiran Tasbih yang sudah terputus.

"Halo Bu, ibu kenapa? Apakah anak ibu benar-benar ada di sana?

Tanya seseorang di sebrang sana. 

"T-tidak pa, saya akan kesana sekarang, tolong kirimkan lokasi kecelakaan tersebut."

Dan pada akhirnya Bu Ratna  pun bertemu dengan jasad putri semata wayangnya itu . Baginya  kehilangan seorang anak itu benar-benar menyakitkan melebihi apapun. Bahkan jika ia bisa memilih, ia pasti akan menggantikan posisi anak semata wayangnya itu. Sungguh kasih sayang dan cinta seorang ibu itu tidak akan pernah bisa tergantikan oleh siapapun.

RAHAYU SI CENGENG YANG BISA MEMUTAR BALIKKAN KEADAAN

 

RAHAYU SI CENGENG YANG BISA MEMUTAR BALIKKAN KEADAAN



 

 

BY : MUHAMMAD FADHIL NURHIKAM

Kelas : 9K

 

 

 

Pada suatu hari, ada seorang anak yang bernama Rahayu yang tinggal di desa terpencil di daerah Jawa Tengah yaitu Desa Plumutan. Rahayu memiliki cita cita untuk menjadi seorang dokter. Tetapi cita citanya itu terhalang oleh ekonomi, keluarga Rahayu sangatlah miskin apalagi Rahayu hanya memiliki seorang ibu yang hanya berjualan jamu keliling untuk mencari uang, sedangkan ayahnya Rahayu sudah lama meninggal.

 

Rahayu sangatlah cengeng, setiap hari Rahayu pasti menangis, Rahayu selalu dibully oleh teman temannya yaitu Dewi, Sri, Sinta, dan Wati. Mereka berempat selalu mengejek Rahayu dengan sebutan si cengeng, karena Rahayu selalu menangis saat ditinggal pergi oleh

ibunya untuk berjualan jamu keliling. Dan pada saat kelas 1 SD Rahayu menangis di dalam kelas karena ditinggal pergi oleh ibunya.

 

Saat pulang ke rumah Rahayu pasti dalam keadaan menangis, karena ia selalu dihina oleh teman-temannya, "dasar yatim gak punya ayah terus ibunya cuman tukang jamu keliling yang pendapatnya tidak seberapa, miskin lagi, beda sama kita yang kaya raya dan orang tuanya pengusaha, mana cita citanya pengen jadi dokter lagi, mimpi kali mana bisa ibunya ngebiayain buat kuliah kedokterannya sedangkan ibunya cuma tukang jamu keliling, hahaha "ucap mereka berempat. Mendengar kalimat itu Rahayu sontak menangis sejadi-jadinya, karena Rahayu selalu menangis ia dijuluki si cengeng.

 

Tetapi pada saat Rahayu sudah masuk SMP dia sudah tidak cengeng lagi, dan ibunya yang bernama Siti sudah memiliki kedai jamu yang sangat besar, apalagi jamunya sangat enak dan lezat, banyak sekali orang-orang yang berdatangan dari luar kota untuk mencoba jamu buatan ibunya Rahayu. Berbanding terbalik dengan teman-temannya Rahayu yang selalu menghina Rahayu, orang tua mereka bangkrut dan terlilit banyak hutang di bank, bahkan orang tua mereka berempat bekerja di kedai jamu milik ibu Siti atau ibunya Rahayu dan gaji orang tua mereka berempat setengahnya digunakan untuk membayar hutang di bank.

 

Rahayu tidak merasa sombong tetapi Rahayu tetap rendah hati dan tidak pernah menghina teman-temannya, padahal dulu mereka berempat selalu menghina Rahayu dengan sebutan si cengeng dan si miskin, dan pada akhirnya mereka berempat malu dengan perbuatannya dulu, mereka berempat pun meminta maaf ke Rahayu karena dulu selalu mengejek Rahayu dengan sebutan si cengeng dan si miskin, tetapi Rahayu telah memaafkan semua kesalahan mereka berempat dulu.

 

Mereka berempat akhirnya berteman dengan baik, Rahayu kini telah lulus SMA dan menjadi siswa terpintar di angkatannya, Rahayu memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke

perguruan tinggi yang berada di pulau Jawa yaitu Universitas Indonesia dan Rahayu


memilih jurusan kedokteran yang di mana jurusan itu cita citanya Rahayu dulu, dan Rahayu mendapatkan beasiswa sampai lulus dari kampusnya karena ia merupakan salah satu mahasiswa berprestasi.