Mading Digital

NESAMA

Mentalku Yang Hancur

 Mentalku Yang Hancur 

Karya: Zahran Qais Daniel 

Kelas : 7F

Hai perkenalkan nama ku Xaviera. Aku adalah anak sekolah yang selalu di bully dan di fitnah. Aku selalu di asingkan di kelas ku sepertinya mereka tidak menyukaiku.

Aku memanglah anak yang lemah, tidak pintar dan banyak kekurangan setidaknya hargailah aku aku pun manusia biasa yang punya batas kesabaran. Aku selalu di caci maki dan dibully di kelas.. 

Di suatu hari saat aku sedang berjalan menuju kelas ku. Aku mendengar sahabat ku dan teman-teman ku sedang mengobrol tentang ku. Saat aku mendengar percakapan mereka ternyata mereka sedang menjelek-jelekkan tentangaku. Aku sangat sakit sedih rasanya mereka sudah menghianati aku. Lalu aku bertanya kepada mereka. "Kenapa kalian menjelek-jelekkan ku?" tanya aku kepada mereka.

 Mereka hanya terdiam katanya "aku tidak sadar diri lalu membully ku."

Waktu demi waktu bullyan, sindirannya semakin parah dan membuat mental ku hancur rasanya aku tidak bisa sanggup lagi. Mental ku hancur tapi aku tidak boleh menyerah aku akan menunjukan bahwa yang dikatakan mereka itu salah! Aku akan mencoba yang terbaik untuk mereka agar mempercayaiku lagi.

Aku pun terus mencoba,  meminta maaf dan mengajak mereka ngobrol tetapi mereka tetap lah seperti itu dan sayang nya sahabat yang sudah aku anggap sebagai kelarga malah menghianatiku. Dia ikut menghinaku. 

Aku semakin di bully dan aku tetap diam. Aku hanya bisa menangis dan menangis entah kenapa aku bingung harus bagaimana. apa yang harus aku lakukan untuk kedepannya. apakah aku akan kalah oleh Mereka.

Untungnya aku mempunyai guru yang sangat baik yang selalu menyemangati ku dan sangat peduli kepadaku aku sudah menganggap guruku lebih dari seorang guru atau bisa di sebut orang tua baruku.

Saat aku masuk ke kelas mereka langsung bisik-bisik seoerti "Ada anak Cepu,"

"Anak culun," "gak punya ayah," dan kata kata yang tidak pantas untuk di sebut oleh pelajar. Aku hanya bisa menangis karna aku takut melawan. Tapi hari demi hari berlalu aku sadar jika aku seperti ini terus mereka akan seenaknya terhadapku jadi aku mulai memberanikan diri untuk melawan! Dan ternyata percuma aku kalah. Aku bukan lawan mereka. Di setiap malam pikiran ku kacau mental ku pun terganggu saat belajar dan terus menangis memikirkan bagaimana kedepannya. Apakah aku bisa melewatinya?

Hari demi hari pun berlalu. Aku pun sadar bahwa memikirkan hal yang negatif bisa membuat mental kita tidak baik. Kalo aku menangis pun itu tidak menyelesaikan masalah. Aku pun sadar dan mulai merubah sikap ku yang terlalu baik dan percaya ke orang lain. Aku pun hindari itu dan mencoba mengubah diriku menjadi yang lebih baik. Aku hanya perlu sabar dan ikhlas menjalani semuanya aku yakin tuhan akan memberikan hal yang indah kepadaku nanti. Buktinya sekarang aku sudah mempunyai teman baru yang sangat lah baik walaupun masih orang-orang itu masih membully ku aku tidak mempedulikan nya lagi dan hanya menganggap Mereka parasit di dunia ini.

Pesan moral dari cerita ini. Adalah sabar untuk korban yang suka di bully oleh orang lain sabar lah inget tuhan tidak tidur kita akan meminta pertanggung jawaban nya nanti.

Pembullyan atau penindasan tidak pernah menyenangkan,itu adalah tindakan yang kejam dan mengerikan terhadap seseorang. Ingat tidak ada seorang pun yang pantas di intimidasi.

Orang yang mencintai dirinya sendiri , tidak akan menyakiti orang lain. Semakin kita membenci diri kita sendiri. Semakin kita ingin orang lain menderita.

Dan ingat penindasan terjadi karena orang lemah perlu menopang egonya dengan memukul atau mempermalukan orang lain..


0 Komentar:

Posting Komentar